Rafa 13 Tahun

Rafa 13 Tahun

2 hari lalu dan kemarin saya menerima wasap dari seorang teman Rafa:

rafa13th1

Anak jaman sekarang yah, pinter-pinter banget deh ah. Pasti mereka tau notelp saya dari WA grup ibu-ibu sekolah tuh.

Membaca pesan tsb langsung membuat saya ngaca “okeh … confirmed lah gw udah tuwak ya nek. Begini toh rasanya punya anak ABG

*tepok jidat*

Saya langsung memberitahukan tentang hal ini ke Masguh dan mbak di rumah. Sengaja gak kasih tau Fayra, takut dia bocorin ke kakaknya.

Saya siapkan menu untuk dimasak hari ini, dan memberikan instruksi ke mbak di rumah.

Saya hanya  menyajikan makanan ini untuk teman-teman Rafa:

  • Nasi putih
  • Sayur sop bakso
  • Ayam goreng tepung siram saos fuyunghai
  • Bakwan
  • Kue cubit
  • Minuman bersoda
  • Pudding coklat
  • Semangka

Alhamdulillah teman-teman Rafa datang membawa cupcakes menggemaskan ini:

rafa13th6

Sayangnya saya tidak bisa cuti, harus menghadiri rapat penting pagi ini.

Menjelang makan siang, saya menerima SMS dari mbak di rumah:

rafa13th2

Owh ya … alhamdulillah pembantu saya gak gaptek. Bahkan mbak nya punya henpon dan Tab yang dibeli dari gajinya sendiri. Hal ini tentunya memudahkan saya untuk memonitor rumah secara remote. Hehehe

Siang ini saya menerima foto bday boy yang menjadi korban ceplok telor, siram teh botol dan tabur terigu:

rafa13th3

Dan ini lah teman-teman yang meramaikan ulang tahun Rafa:

rafa13th4

Bersyukur banget acara surprise nya berhasil, walau mama papa tidak bisa ikut meramaikan di rumah.

rafa13th5

Doa mama papa selalu sama disetiap sujud kami untuk mu, nak.

Semoga kamu selalu menjadi anak yang sehat, cerdas dan beriman. Semoga kamu nanti bisa menjadi pemimpin yang bertaqwa. Terus lakukan yang kamu inginkan, perbanyak prestasi, selalu membanggakan dan berbuatlah yang bermanfaat untuk orang lain. 

Enjoy your teen’s life, mas!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Kopdar Blogger Jogja

Kopdar Blogger Jogja

Saat saya upload foto persiapan seminar di FB hari Rabu tanggal 11 Juni, kak Injul memberikan komen “maknyak kan ngajar disitu, de. Ketemuan gak?” Dan memberikan tag ke Makyak Labibah.

Saya mengenal Maknyak lewat Blogfam, 10 tahun yang lalu. Waktu itu Maknyak tinggal di Canada dan dipercaya untuk menjadi Presiden Blogfam. Ketika maknyak mudik, kami membuat kopdar menyambut kedatangannya yang ceritanya saya tulis di sini.

kopdarjog1

Berkat komen di FB tsb,  Maknyak nyamperin saya ke auditorium 5 menit sebelum acara dimulai. Tersanjung saya. Alhamdulillah bisa ketemu walo cuma ngobrol sebentar. Saya harus ngisi acara, sementara Maknyak harus mengawasi ujian.

Hari Kamis tanggal 12 Juni, giliran Shanti yang nyamperin saya ke hotel.

Saya kenal Shanti ketika kami kerja di gedung hitam depan Monas. Saya kerja mulai tahun 1996, Shanti bergabung 1 tahun kemudian. Kami sama-sama alumni STM Telkom, tapi beda jurusan dan lokasi sekolahnya. Kata Shanti, pertemanan kami ini sudah layak mendapatkan KTP …. genap 17 tahun soalnya. Hahaha

Dulu Shanti sering menginap di rumah saya jaman kami masih belum menikah. Shanti kenal keluarga saya, tapi saya belum pernah ketemu keluarga Shanti karena mereka tinggal di luar kota. Suami Shanti adalah rekan kerja saya dan masuk perusahaan di tahun yang sama. Tentunya mereka juga mengenal suami saya, secara kami ber4 pernah 1 kantor juga.

kopdarjog2Terakhir kami bertemu 5 tahun lalu, ketika Shanti datang ke Jakarta. Walau jarang ketemu, tapi kami masih rajin membaca blog satu sama lain. Nyaris gak pernah meninggalkan jejak alias memberikan komen, tapi begitu ketemu langsung update karena memang saling mengikuti perjalanan hidup satu sama lainnya dan kami juga masih terhubung di FB tentunya.

Hari Jumat tanggal 13 Juni, saya mendapat kehormatan dikunjungi mbak Ika dan ditemani sarapan di hotel.

Saya baru mengenal mbak Ika satu tahun belakangan, berkat komentarnya di blog ini jadi saya berkunjung balik ke blog nya. Maaf karena saya gak gaul, untungnya mbak ika melakukannya kalo gak gini saya gak kenal mbak ika toh?

kopdarjog3

Saya kagum dengan beliau, wanita pekerja luar rumah dengan jabatan cukup tinggi tapi tetap bisa menjaga keseimbangan hidup antara karir dan rumah tangga. Memiliki 4 orang anak, tapi masih sempat terjun ke dapur dan mengantar sekolah anak2nya. Mbak Ika juga yang mengajak saya untuk bergabung ke dalam ODOJ grup 509.

Terima kasih teman-teman blogger semua. Kunjungan dinas ke luar kota menjadi lebih berwarna dengan kehadiran teman-teman. Bersyukur banget, berkat blog saya jadi punya teman dari seluruh penjuru nusantara.

Kalau saya tugas luar lagi, ada yang mau ketemu saya juga?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Review: Hotel Lokal Indonesia

Review: Hotel Lokal Indonesia

Minggu lalu saya diminta untuk mengisi seminar di Jogja, langsung teringat foto Ana disebuah hotel baru nan lucuk. Langsung deh cari tau tentang hotel ini, begitu telpon kok ya tersisa cuma 1 kamar. Gak mikir lagi, booking!

Namanya HOTEL LOKAL INDONESIA.

Tidak banyak orang yang tahu lokasi dan keberadaan hotel ini. Pak supir malah taunya ini cuma restoran, bukan hotel. Tempatnya bukan di jalan raya besar sih, tapi masih di daerah Gejayan yaitu lokasi tempat wisata kuliner karena sepanjang jalan berjejer aneka jenis jajanan.

hotellokal1

Begitu masuk ke dalam, saya langsung jatuh cinta! Hotel ini kecil, hanya punya 14 kamar yang terdiri dari 3 tipe A – B – C. Kebetulan saya kebagian kamar tipe A, dengan harga saat itu 600rb per malam. Padahal pingin banget mencoba kamar tipe B yang kasurnya ada di lantai atas.

hotellokal2

Buka pintu kamar, tampaklah seperti foto di atas. Sayangnya hotel ini tidak ada lift, agak repot untuk saya angkat-angkat koper ke lantai 2. Mana tidak ada petugas yang membantu pula. Mas concierge yang memberikan kunci ke saya, tidak menawarkan bantuan untuk membawa koper ke kamar. Hanya bilang kamar saya belok kanan setelah naik tangga pertama. Tidak ada bellboy juga saat itu.

hotellokal3

Kamar saya memiliki twin-bed dengan ukuran 120x200cm. Cukup banget 1 kasur untuk 2 orang, jadi untuk keluarga yang bawa 2 anak tidak perlu nambah extra bed. Tersedia juga TV flat screen berukuran 40″. Saya suka sarung bantal dan bedcovernya, bahannya katun lembut. Tidak seperti bahan bedcover di hotel lainnya.

hotellokal4

Harga kamar tsb sudah termasuk sarapan dan free mini bar. Jadi setiap hari kita mendapat 2 botol air mineral, teh gula kopi sachet dan bebas menghabiskan isi kulkas.

hotellokal5

Meski untuk ukuran Jogja, harga hotel ini cukup mahal … tapi menurut saya sebanding dengan fasilitasnya. Dengan jumlah kamar yang tidak banyak, para petugas di sana hafal dengan tamu-tamunya. Tidak hanya petugas di meja resepsionis / concierge, tapi sampai petugas di restoran juga menyapa dengan menyebutkan nama saya. Melihat saya yang sibuk foto-foto, para petugas dengan sigap menawarkan “mbak mau difoto juga? Kok dari tadi cuma foto ruangan aja” Hahaha gak perlu mas, maklum blogger … ngeliat yang lucuk-lucuk mikirnya lumayan untuk bahan posting.

Sendal hotelnya gak biasa, bentuknya sendal jepit dengan motif yang sama dengan ubin menggemaskan. Tersedia sarung, mukena set dan sajadah dengan motif lucu di dalam lemari. Lengkap sampai dock iphone 5 juga, saya senang karena gak perlu mengeluarkan kabel dan charger. Sambil mandi dan pake baju bisa dengerin musik dari henpon sendiri.

hotellokal6

Restoran ini lagi hits banget di Jogja. Kalau malam minggu atau hari libur, banyak pasangan muda mudi dan gerombolan abege yang kongkow di sini. Makananya enak dengan harga terjangkau.

Saya betah menginap 3 malam dan suka banget sama design hotel ini. Baik bentuk bangunan, tata ruang, sampai furniture nya. Pingin bawa pulang semua. Pingin congkelin ubinnya dan angkut ke BSD. Hahahaha

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Donut dan Roti Abon

Donut dan Roti Abon

Gegara liat IG nya mbak PujiHamzah sang pemilik blog moms-daily, saya tergoda melihat donut hasil karyanya yang montok-montok. Trus dilihat kek nya simple banget bahan untuk bikin donut ini. Jadi lah iseng mencoba dan hasilnya seperti foto di bawah ini:

donutsimple

Bahan:

2,5 gelas terigu (1 gelas : 250gr)
4 sdm gula
1 sdt ragi (1 sachet fermipan 11gr bisa untuk 3 resep)
1 sdt garam
2 sdm mentega
1 butir telur
1 sachet susu kental manis putih
1/2 gelas air atau susu cair

Cara:
Campur semua bahan dalam baskom, uleni sampai kalis. Diamkan adonan 1 jam, kemudian kempeskan.

Bentuk bulat2 dan bolongkan tengahnya untuk jadi donut. Diamkan 15mnt, kemudian digoreng sampai kecoklatan.

Bentuk bulat2, isi tengahnya dgn silverqueen cincang atau keju untuk jadi roti manis. Diamkan 15mnt, kemudian panggang 20 menit.

Atau panggang roti tanpa isi, setelah matang oles atasnya dengan mentega. Tempelin abon yang banyak seperti pada foto ini:

rotiabon

Gak kalah sama di bakery loh. Coba yuk!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Gambar Fayra 3

Gambar Fayra 3

Saya sudah cerita sebelumnya kalau Fayra makin suka gambar kan yah?

Sampai saya pun membuat account IG dan kategori posting khusus di blog ini. Semakin kesini, saya dan suami mulai mengakui kalau ini bukan semata Fayra ikut-ikutan mas Rafa yang memang lebih dulu suka gambar … tapi bakat itu mengalir juga dalam darahnya.

gambarfay30

Fayra pernah tanya ke saya “apa gak ada sekolah design untuk anak umur 7 tahun, ma? aku bosan sekolah SD biasa, mau sekolah design aja

Saya coba cari informasi tentang sekolah design, dan murid paling muda yang diterima adalah usia 15 tahun. Sabar dulu ya, sayang. Lanjut sekolah paling enggak sampai SMA dulu, nanti pilih deh mau kuliah design di mana.

Akhirnya saya mengalihkan dengan memberikan buku Style Me Up, dimana di dalam buku ini ada template gambar manusia dengan aneka gaya tetapi tanpa warna. Jadi Fayra bisa mencoba menggambar pakaian sesuai dengan design yang ada di kepalanya. Dan di bawah ini beberapa hasilnya:

gambarfay38

Yak, mama baru tau arti TY girl *manggut-manggut*.

Dari 1 pose, Fayra bisa menuangkan ide beberapa pakaian seperti contoh di bawah ini:

gambarfay37

Fayra girang banget waktu dapat kiriman dari Tante Dessy di Singapore, yang membelikan buku Fashion Doodles. Dalam beberapa hari tangannya tidak berhenti coret-coret buku ini sampai semua halaman penuh. Terkadang suka asyik sampai tengah malam.

gambarfay32

Saya geleng-geleng loh lihat betapa detil Fayra menggambarkan celana jeans, sampai tak lupa memberikan garis putus-putus seperti pinggiran jahitan celana jeans pada umumnya. Kok kepikiran yah?

gambarfay41

Suatu hari saat libur sekolah, Fayra ikut saya ke kantor. Seorang teman yang tau Fayra suka gambar berkata “gambarin tante dong, Fay. Tapi dibuat kurusan yah

Fayra dengan santai menjawab “tapi dibayar yah

Setelah gambar selesai, eh beneran Tante Dian membayar hasil seni Fayra ini. Lumayan untuk beli pensil warna ya, nduk. Hihihihi

gambarfay33

Seperti anak kecil lainnya, Fayra masih tergantung mood. Kalau disuruh, biasanya hasilnya gak maksimal. Kalau keinginan sendiri, dia bisa lupa waktu saking memberikan sentuhan yang sangat detil pada tiap gambarnya.

gambarfay39

Fayra masih berguru pada Youtube, juga masih suka mencontoh hasil karya orang lain melalui Instagram. Alirannya belum jelas, kadang sangat Manga atau Anime … kadang kartun western.

gambarfay40

Alat gambar dan mewarnai yang diminta juga makin beragam. Dari mulai pensil warna, krayon, cat air sampai spidol khusus design merk Copic yang harganya 50rb/pc dan tentunya belum kami ijinkan (pake snowman aja bisa dapat selusin, Fay).

Beberapa waktu lalu Fayra minta buku sketch yang warna kertasnya bukan putih. Katanya biar pensil warna putihnya bisa kepakai. Kalau kertasnya putih, maka Fayra tidak bisa pake pensil warna putih. Sebelum mama nya bikin buku sketch sendiri dari kertas coklat atau karton hitam, untungnya nemu juga buku sketch dengan kertas coklat di Gramedia.

Semoga makin aneh dan susahnya permintaan kamu ini, sebanding dengan meningkatkan skill gambar kamu ya, nak.

gambarfay34

Seorang teman yang berprofesi sebagai design graphis, menyarankan supaya Fayra masuk Digital Art School di BSD. Saat dites, Fayra diterima di kelas Anak-anak tapi level Advance. Kalau anak lain seumurannya masih berlatih “tracing“, yaitu gambar mengikuti garis putus-putus … sementara Fayra sudah bisa menggambar object sendiri.

Fayra ikut les ini setiap Sabtu pagi selama 1,5 jam setiap pertemuan. Hanya butuh 2x masuk kelas, Fayra sudah terbiasa menggunakan alat Graphics Tablet. Di pertemuan berikutnya, Fayra sudah mulai belajar mewarnai. Setelah sebulan, Fayra mulai bermain warna gradasi. Hasilnya seperti di bawah ini:

gambarfay35

Fayra sekelas sama anak-anak SMA. Jadi dia makin terpacu kalau liat anak lain gambarnya bagus-bagus. Melihat peningkatan Fayra yang sangat drastis, papa nya mendukung dengan membelikan alatnya supaya Fayra bisa terus berlatih sendiri di rumah.

gambarfay42

Fayra masih suka gambar ‘manual‘ juga di rumah. Guru les Fayra ternyata ikut memantau IG nya, dan meminta Fayra untuk membawa kertas gambarnya ke tempat les. Di sana gambar-gambar tsb di scan, dan Fayra diminta untuk ‘retouch‘ gambar tsb. Supaya waktu 1,5 jam di kelas bisa lebih maksimal untuk Fayra.

gambarfay36

Contohnya gambar di atas. Sampai ditempat les Fayra diminta memperbaiki kesalahannya. Seperti komposisi wajah, Fayra diajarkan bagaimana gambar wajah dari berbagai angle. Jarak antara kedua mata, sampai diminta memperbaiki posisi bibir yang harusnya lebih ke atas.

Kami masih terus memantau perkembangan skill Fayra. Nantinya guru di Digital Art School ini akan membantu mengarahkan Fayra sesuai keinginannya, ada beberapa pilihan:

  • Fashion Design
  • Anime / Manga Design
  • Graphic Design
  • Architecture Design

Semoga akan mempermudah Fayra nantinya untuk memilih pendidikan resmi dengan tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

Mama Papa akan selalu mendukung setiap langkah kebaikan yang kalian tempuh, nak. Sekuat tenaga kami, semampu kami. Just do your best and make yourself proud!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn