I’m possible

I’m possible

Dengan kondisi tulang yang sudah gak lengkap karena melalui begitu banyak “bongkar-pasang” seperti tampak pada foto di bawah ini:

xrayde

Dokter meminta saya untuk menghindari beberapa aktivitas, diantaranya:

  • No more high-heels
  • No more driving
  • No more stairs
  • No more backpack
  • No more high-impact, adventure and extreme sport
  • Not to carry more than 3KG weight

Intinya sih GAK BOLEH JADI ORANG SUSAH hahahahaha

Terus saya nyerah dan nurut begitu aja?

Owh tentu tidak *bandel mode ON* … tapi tetap dengan penuh perhitungan.

Dibilang katanya gak boleh hamil lagi karena proses melahirkan akan membuahkan resiko saya mengalami lumpuh pinggang ke bawah. Alhamdulillah dikasih kesempatan hamil Fayra dan berkat tim dokter yang hebat saya berhasil melahirkan Fayra.

Dibilang gak boleh pake high-heels, saya masih pake sepatu/sendal dengan hak 5cm untuk acara-acara tertentu saja. Mengakalinya dengan mengganti sepatu berhak runcing, dengan hak wedges. Kalau dirasa tulang belakang mulai ngilu, ya lepas sepatu/sendalnya. Nyeker aja selama sisa acara. Hehehe

Dibilang gak boleh nyetir mobil manual, toh akhirnya saya terpaksa nyetir juga waktu mami sakit dan masguh tugas keluar kota. Alhamdulillah mobilnya udah matic, jadi gak bikin ngilu punggung. Nyetir juga masih sekitar BSD, bukan ke tengah kota Jakarta. Secara SIM juga mati dari 10 tahun lalu sejak divonis dokter gak boleh nyetir.

Dibilang gak boleh naik tangga … saya tetap melakukannya di stasiun kereta Tanah Abang. Udah gitu kantor yang sekarang juga gak ada lift. Gak cuma Head Office di Jakarta, gedung kantor cabang BSD yang terdiri dari 4 lantai juga gak ada lift nya. Kebetulan pemilik perusahaan percaya sekali dengan FengShui, dan konon karena itu pula jadi gak ada lift di kantor.

Dibilang gak boleh bawa beban lebih dari 3KG, saya masih suka bandel juga. Terutama kalo lagi travelling ke luar kota/negeri. Dimana saya harus pergi sendiri, bawa tas laptop dan koper. Lumayan angkat tas dan koper setiap masuk mesin security checking, gak mungkin minta bantuan petugas bandara dong … secara badan saya dari luar kan tampak sehat sempurna.

Yang terakhir larangan berolahraga high-impact di mana lari termasuk salah satu pantangannya. Awalnya saya diajak Masguh jalan pagi untuk latihan sa’i sekitar 3 bulan sebelum umroh. Tapi setelah itu jadi olahraga rutin keluarga setiap akhir pekan atau hari libur lainnya.

powerwalk1

Semakin kesini saya semakin ketagihan. Yang tadinya jalan santai, saya ubah menjadi power-walk yaitu jalan dengan kecepatan jogging. Saya melakukannya secara bertahap:

  • Jalan santai 2-3KM sebanyak 2-3x seminggu selama beberapa bulan.
  • Jalan cepat 3-4KM sebanyak 2-3x seminggu selama setahun.
  • Yang awalnya hanya melakukan semampunya dalam waktu 30-45 menit, kemudian saya kasih target jarak 4-5KM.
  • Lanjut dengan konsisten menempuh jarak 4-5KM, dengan kecepatan 15menit per KM.
  • Setelah itu saya tingkatkan kecepatan 10 menit per KM dengan jarak minimal 5KM.
  • Saya lalu memacu diri untuk bisa mencapai kecepatan <10 menit per KM dengan jarak yang sama.

Tahun 2014 ini saya mencoba lari di sela-sela jalan cepat.

Awalnya mencoba lari 200 meter setelah 4KM lebih saya jalan cepat di hari Sabtu pagi, pulangnya baru berasa tulang saya rontok. Akhirnya saya menghabiskan sisa hari tsb dengan leyeh-leyeh aja seharian. Kasian yaaa

powerwalk5

Gak kapok juga minggu berikutnya saya coba lari lagi 200 meter, sisanya ditempuh dengan jalan cepat. Alhamdulillah gak ada masalah. Setelah beberapa kali seperti ini, saya coba lari 200 meter terus jalan sekitar 500 meter, lanjut lari lagi 200 meter, kemudian jalan lagi. Eh ternyata saya bisa!

powerwalk4

Saya mencatat semua kegiatan olahraga ini menggunakan aplikasi Endomondo (bisa unduh secara gratis di Google Play atau Apps Store). Karena saya login menggunakan account Facebook, setiap selesai latihan maka aplikasi ini menampilkan catatan tsb ke timeline FB saya. Saya juga install aplikasi Nike+ dan menghubungkannya ke account Path. Yang seru adalah ketika teman-teman klik Like/Love, maka saya akan mendengar suara tepuk tangan. Tambah semangat dong kalo ditepokin gini. Aplikasi ini mencatat waktu, jarak tempuh, rute (pakai GPS), sampai jumlah kalori yang terbakar.

powerwalk3

Teman-teman yang sering melihat aktivitas ini, mengajak saya bergabung ke komunitas pelari di kantor dengan mengusung tagline “YANG PENTING FINISH”. Di sini berkumpul para atlit serius sampai yang cuma pelari versi KW macam saya.  Setiap Selasa dan Kamis sore, kami berkumpul di lobby kantor kemudian jalan kaki ke Monas. Di sana kami lari bersama sesuai dengan kecepatan masing-masing dan jarak semampunya. Mulainya sih bareng, tapi nanti yang selesai duluan akan tunggu di titik kumpul sebelumnya. Yang lain beneran lari, kalo saya tetap sebagai HAPPY WALKER.

powerwalk2

Jadwal saya sekarang:

  • Selasa dan Kamis, olahraga di Monas
  • Sabtu, Minggu dan hari libur lain, olahraga di sekitar komplek rumah

Setiap saya tugas kantor pun, saya selalu membawa peralatan olahraga. Di Semarang, teman sekamar saya memilih kemulan karena di luar hujan gerimis. Saya tetap memilih keluar jam 5 pagi dan mencari keringat sendirian.

powerwalk8

Waktu ke Bali, alhamdulillah dapat teman sekamar yang bergabung dalam komunitas lari. Kami janjian membawa seragam lari kantor dan jalan bareng di sepanjang pantai Nusa Dua. Kalau nanti tugas ke China di luar musim dingin atau musim gugur, saya udah niat mau bawa peralatan olahraga juga.

powerwalk7

Minggu lalu teman-teman membuat tantangan 5KM di Endomondo. Saya ikutan dong, meski yakin pasti menempati posisi terakhir juga. Yang menerima tantangan ini ada 18 orang. Yang sudah menjalani ada 9 orang. Dan yak tentu saja, saya berada di posisi 9 karena yang menjadi tolok ukur adalah waktu tempuh. Posisi pertama diduduki oleh atlit senior di kantor, 5KM ditempuhnya dalam waktu 16 menit saja. Edun kan! Saat dikejar anjing atau kebelet pipis aja, saya gak akan bisa secepat itu. Jiahahaha

powerwalk6

Minggu ini diluncurkan tantangan baru yang berjudul AYO LARI. Syaratnya jarak tempuh setiap latihan minimal 2KM. Yang paling sering latihan dalam periode waktu tsb, akan menempati posisi pertama. Saya ikutan lagi dong ah.

Sebenarnya tahun lalu saya udah mau ikutan race 5KM yang bertaburan di Jakarta dan sekitarnya. Waktu itu Masguh masih melarang, karena beliau tau jiwa kompetitip saya sedemikian tinggi. Katanya “kamu gak mungkin tetap jalan kalo liat orang di kanan kiri kamu lari

powerwalk9

Waktu saya nonton film Jack Ryan – Shadow Recruit, saya langsung senggol Masguh “tuh pa, badannya sama kayak aku. Dioperasi yang sama. Dan akhirnya dia bisa lari juga“.

Masguh bilang “lah dia kan acting, ma. Kalo kamu beneran mengalaminya

Kami sudah tanya ke dokter tulang juga sih. Dokter bilang saya harus latihan menguatkan otot punggung dulu. Dan yang pasti harus berlatih secara bertahap, supaya tulang saya juga gak kaget menerima guncangan badan saat lari. Dan saya sudah menjalani latihan bertahap itu dalam waktu 1 tahun terakhir. Saya sudah bisa lari walo cuma jarak 500 meter dan kombinasi dengan jalan cepat. Alhamdulillah badan saya baik-baik saja.

powerwalk11

Akhirnya tahun ini Masguh mengijinkan saya ikut race yang 5KM aja, tapi dengan syarat harus didampingi beliau. Supaya saya ada satpamnya dan gak bandel di arena nantinya. Hehehe

Target saya … saat check-up tahunan bulan April nanti, saya membawa medal pertama untuk ditunjukan ke dokter tulang. Cukup medal finisher saja deh, saya akan dengan bangga pamer nya. Saya akan dengan lantang berkata “Don’t ever tell me that it’s IMPOSSIBLE, because I’m possible by trying harder

Target saya berikutnya … harus bisa lari non-stop min 5KM. Gak pake jalan lagi.

Doakan saya mampu yaaa *ngiri sama bumil yang berhasil finish 5KM di RunForLove TUM kemarin*

powerwalk10

Buat mantan pasien TBC Tulang di luar sana, yuk coba tantang diri kita untuk bisa melakukan lebih. Kalo saya bisa, kalian juga pasti bisa.

Buat ibu-ibu yang sering ngomong “pingin olahraga tapi sibuk, gak ada waktu, udah capek ngurus rumah dan keluarga, dll” yuk kita luangkan waktu minimal 30 menit cukup 2x seminggu dulu. Olahraga ini untuk diri kita, bukan semata egois ninggalin anak/rumah/keluarga. Tapi ibu yang sehat dan bahagia dibutuhkan dalam setiap keluarga.

Whatever your sport is, let’s put on your shoes and get sweat!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Cepatnya Waktu Berlalu

Cepatnya Waktu Berlalu

Paling seneng tuh kalo bongkar-bongkar folder foto dan melihat foto anak-anak ketika mereka masih kecil. Terus saya edit-edit sesuai perkembangan setiap tahunnya.

rafayra1

Sejak umur 10 bulan Rafa sudah mulai ngoceh segala macam, tapi baru bisa jalan ketika umur 18 bulan. Semakin kesini, tubuh Rafa makin menjulang. Saya cuma setinggi kuping Rafa. Papa nya pun sebentar lagi mungkin akan kebalap deh tingginya. Nomor sepatu Rafa udah 42 (sama kayak papanya), kalo sepatu bola sih udah pake nomor 45. Padahal usianya baru 12 tahun.

rafayra3

Melihat Fayra yang dulunya gempal menggemaskan, sekarang mulai meninggi walo badannya mungil. Berbeda dengan kakaknya … Fayra sudah bisa jalan sejak umur 10 bulan, tapi baru bisa ngomong ketika umurnya hampir mencapai 2 tahun. Pasti kami sempat khawatir lah, tapi melihat sekarang Fayra kalo ngomong gak bisa berhenti dalam 2 bahasa secara lancar … hanya puji syukur yang bisa kami panjatkan.

rafayra2

Subhanallah … cepatnya waktu berlalu yah.

Semoga kalian tumbuh jadi anak yang sehat, cerdas dan beriman, ya nak. Semoga kalian bisa menjadi pemimpin yang bertaqwa dan berani berjuang untuk cita-cita mulia yang ingin kalian raih.

rafayra4

Semoga kalian menjadi manusia yang sangat mencintai Allah dan Rasulullah, sehingga kalian pasti akan mampu mencintai mama, papa dan keluarga kalian.

Selalu lakukan yang terbaik, ciptakan sesuatu yang bermanfaat dan buatlah diri kalian bangga atas prestasi yang kalian raih.

Mama dan papa akan selalu mendukung kalian, semampu kami.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Hijab Class Kantor

Hijab Class Kantor

Akibat sering gatel betulin jilbab teman kantor yang sliweran di toilet, teman-teman meminta saya untuk sharing aneka gaya jilbab untuk sehari-hari dan ke pesta.

Kebetulan ada dari mereka yang suka baca blog ini juga. Dan mereka tau kalo saya pernah sharing di acara Wardah Makeup Class di komplek rumah BSD, saya pernah sharing di acara Hijab Class KEB, saya juga pernah membantu hijab stylish lebih dari 20 perempuan di acara Srikandi Blogger 2013.

Nah mumpung saya lagi banyak di Jakarta, mereka minta waktu saya hari Jumat jam istirahat makan siang untuk sharing ke 5-10 orang di meeting room marketing.

hijabclasskantor

Karena pesertanya cuma sedikit, jadi lebih enak. Mereka membawa jilbab, aksesoris dan cermin sendiri. Untuk mereka yang bingung, bahan pashmina yang mereka bawa itu sebaiknya dipake model apa … saya langsung praktekan di kepala mereka. Sesuai dengan bentuk wajah mereka pastinya.

Ah seneng banget deh bisa berbagi hal yang sederhana seperti ini. Semoga mereka bisa istiqomah untuk terus berjilbab, dan bagi yang belum pake semoga gak ragu lagi untuk segera menutup auratnya.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Baca Blog Orang

Baca Blog Orang

Bulan Desember 2013, genap 10 tahun saya ngeblog. Dari blog saya memperoleh banyak teman baru, bahkan ada yang sudah sedemikian dekatnya sampai saya anggap keluarga sendiri. Dari blog saya memulai bisnis online, bahkan sampai diliput beberapa media cetak dan 3x masuk TV. Dari blog saya memberanikan diri nyemplung ke dapur untuk mencoba resep masakan yang tayang di blog orang lain, bahkan saya nekat ikut kursus dekor kue dan berjualan kue hias.

Perubahan dalam gaya tulisan di blog ini dan bagaimana saya menyikapi hatters, pernah saya tulis di sini.

Tergelitik dengan tulisan Sondang, membuat saya jadi gatel pingin nulis tentang bagaimana saya membaca blog orang lain.

Saat berkunjung ke blog orang untuk pertama kali, biasanya saya melakukan:

    • Klik ABOUT

Sebelum baca postingannya, saya cari tau dulu pemilik blog dengan klik halaman ABOUT. Biasanya pemilik blog menulis secara singkat deskripsi dirinya, bahkan banyak juga yang pajang fotonya. Saya melakukan ini supaya lebih nyaman baca tulisannya, karena dari deskripsi dan foto diri … kita bisa sedikit mengenal si penulis alias pemilik blog tsb.

    • Baca mundur

Saat pertama kali ke blog orang, saya gak cuma baca postingan terakhir saja. Tapi biasanya saya baca mundur beberapa postingan terakhir. Kalau memang lagi santai dan ada waktu luang, biasanya saya suka bongkar-bongkar arsip postingan terdahulu. Saya hanya berusaha mengenal jauh lebih dekat dengan pemilik blog dengan membaca banyak postingan lama. Setidaknya saya jadi ngikutin cerita hidupnya dan bisa nyambung dengan postingan terakhirnya. Apalagi kalo di satu postingan ada link ke tulisan sebelumnya atau link ke blog orang lain, wajib saya klik tuh. Supaya saya paham secara keseluruhan tentang isi posting tsb.

    • Ninggalin komen

Kalo udah tau tentang pemilik blog dan paham isi postingannya, baru saya berani ninggalin komen. Hal ini sebagai bukti bahwa saya sudah berkunjung ke blog nya. Bersyukur kalo pemilik blog melakukan kunjungan balik ke blog kita di kemudian hari. Dengan sering komen-komenan, siapa tau kita bisa kenalan dan lanjut dengan pertemanan. Walau mungkin belum atau tidak pernah bertatap muka secara langsung, karena kondisi jarak dan waktu.

Kadang udah kenal sama si pemilik blog dan udah rajin berkunjung ke blog nya. Suka lupa ninggalin komen di postingan terbarunya, karena berasa “gampang lah ntar SMS/wasap/BBM langsung aja ke orangnya“. Kadang koneksi internet nya lagi byarpet. Keseringan sih blogwalking pake henpon di perjalanan kereta, agak ribet ngetik komen panjang di touchscreen. Etapi begitu di depan laptop, lupa berkunjung ke blog itu lagi untuk sekedar ninggalin komen.

dehenponan

Kadang saya gak berani ninggalin komen juga sih di blog orang. Suka mikir panjang sebelum komen. Suka minder duluan sebelum komen. Terutama blognya para seleb (bukan hanya blog selebritis atau public figur, tapi juga para blogger yang punya ribuan pengikut dan ratusan komen) dan blogger luar. Menjadi silent reader lah saya.

Gak cuma Sondang, Vera juga pernah mengajukan pertanyaan serupa walo orang yang ditanya mungkin berbeda:

De kan ngeblog udah lama, kenal si X gak? Gw rajin ke blog dia dan ninggalin komen. Tapi kok dia gak pernah berkunjung ke blog gw yah? Sementara gw pernah liat dia komen di blog orang lain

Taunya dia gak berkunjung ke blog kita gimana?

Pasti karena si X gak ninggalin jejak alias komen di postingan kita kan?

Belum tentu juga si X gak ke blog kita sih. Bisa jadi X sering baca blog kita. Dan pasti X juga punya alasan kenapa dia gak pernah ninggalin komen di blog kita. Entah karena si X gak suka sama tulisan kita, atau si X ini minder ama kita, atau si X ini takut komennya SKSD atau malah nyinyir, atau memang si X gak pingin kenal lebih dekat dan berinteraksi dengan kita.

Seperti kata Sondang, menjadi silent reader itu HAK setiap manusia. Jadi yaaa biarin aja kalo orang gak ninggalin komen di blog kita. Gak usah dipikirin, gak usah sensi, gak usah khawatir. Santai ajaaaa.

Balik lagi ke tujuan kita ngeblog itu untuk apa?

Saya sih selalu berusaha menancapkan pikiran “Blog itu luapan isi hati dan pikiran juga pengingat bagi diri sendiri. Blog itu sarana bagi diri saya untuk buang stress dari kegiatan rutin harian. Saya gak boleh pamrih saat nulis postingan ataupun saat ninggalin komen di blog orang lain. Jangan berharap orang lain akan komentar di setiap postingan yang saya tulis. Jangan berharap orang lain berkunjung ke blog saya, setelah saya ninggalin komen di blog mereka. Kalo postingan kita banyak komentar, blog kita banyak pengunjung, kita bisa dapat teman dari blog …. yaaa itu BONUS namanya. Harus bersyukur aja. Cukup kok. Gak usah mikir yang aneh-aneh

Walo emang sebel sih saat ada orang ngimel menanyakan sesuatu dari tulisan di blog kita, trus setelah dijawab … yang kirim email ini no response at all. Manusiawi kok. Saya juga sering ngalamin dan ngerasain yang sama *toss ama Sondang*.

Memang kesal dibuatnya, tapi coba liat sisi positifnya. Berarti blog kita ada yang baca toh? Hihihihi *mencoba lapang dada dan sok bijaksana*

Di sini saya juga mohon maaf kalo saya jaraaaannggg banget balesin komen2 di setiap postingan. Tapi saya mewajibkan diri berkunjung balik ke blog orang lain yang sudah ninggalin komen di sini loh. Nah seringnya saya menjawab pertanyaan orang itu di blog saya, saat saya meninggalkan komen di blog mereka. Gak mau repot ceritanya, alias malas sebetulnya *siap dilempar panci atau disambit batubata*

Ini pelajaran untuk saya juga sih, untuk lebih rajin balasin komen yang masuk. Sekali lagi maaf yaaaa.

Untuk mereka yang memutuskan menjadi Silent Reader blog ini, terima kasih yaaa sudah baca tulisan-tulisan saya.

Untuk mereka yang berbaik hati meninggalkan jejak dan memberikan komentar di blog ini, makasih banget atas kunjungannya dan mari kita jalin pertemanan lebih dekat dengan saling berkomentar. Setidaknya ini jadi ajang ngobrol kita secara tidak langsung kan yah?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
If I Quit

If I Quit

What do you think if I quit my job, just to be a stay at home mom?

Iseng survey kecil-kecilan. Pertanyaan itu saya ajukan ke beberapa orang di sekitar hidup saya dan ini lah reaksi spontan mereka:

Suami: “Terus kamu mau ngapain?

Rafa: “asyik, berarti nanti mama antar jemput aku sekolah yah

Fayra: “nanti mama gak punya uang, kerja aja lah

Mami: “kamu yakin?

Mama: “gak sayang tah, mbak?

Kakak: “tapi kerjaan yang sekarang kan passion elo. Terus abis ini mo gimana?

Mantan bos: “why?

Rekan kerja 1: “orang kek elo mana bisa diem aja di rumah, de. Kita liat nanti berapa lama elo bertahan gak kerja

Rekan kerja 2: “bisa gitu elo di rumah aja?

Rekan kerja 3: “tangan lo mah idup, de. Biar gak kerja kantoran juga elo pasti bikin sesuatu dan bisa jadi duit deh

Dear friend down there: “you deserve it, de. It’s your time to enjoy your life and be with your children all the time

Teman baik: “cita2 gw juga sama kok, de. saat anak pertama gw SMP nanti

Sahabat karib: “weh .. ngapain? paling entar MLMan deh lo

Sahabat lama: “very good. Gw support. Karena gw yakin elo gak akan jadi IRT biasa. Akan banyak opportunity yang elo bisa buat begitu elo resign tanpa harus ngantor. Percaya deh. Hal2 yang gak kepikiran pas kerja, justru akan muncul pas elo udah resign

Bagaimana menurut pembaca blog ini?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn