3 jam di Hongkong

3 jam di Hongkong

Karena ada sesuatu hal pada hasil produksi, kepulangan saya yang dijadwalkan hari Kamis tgl 26 Sept ditunda menjadi Sabtu tgl 28 Sept. Ternyata Senin nya merupakan libur panjang di China, katanya sih National Holiday ini dalam rangka hari kemerdekaan mereka. Enak banget libur sampai tanggal 7 Oktober. Akibatnya penerbangan dari Hongkong penuh untuk Kamis – Jumat – Sabtu.

Terpaksa membatalkan tiket pulang Garuda, dan beli tiket baru China Airlines. Cuma itu yang masih ada tiket untuk Sabtu sore. Yang lain sold out semua termasuk Cathay.

Saya dan teman keluar hotel jam 7 pagi dan diantar teman lokal menuju pool Limo. Harusnya sampai Hongkong sekitar jam 9. Tapi antrian imigrasi di Shenzhen Bay sangat panjang. Kami baru bisa sampai Hongkong Airport sekitar jam 11. Langsung ke counter check in, alhamdulillah bisa masukin bagasi sekalian. Ada maskapai yang baru bolehin check in 2 jam sebelum penerbangan loh.

Trus ngapain aja sambil nunggu penerbangan jam 4 sore?

Seorang teman lokal kami (yang merupakan penduduk Hongkong) menjemput di airport. Kami dibawanya ke sebuah restoran Jepang kecil yang nyaman di tengah kota. Makanannya enak dan harganya juga relatif terjangkau. Sayang saya lupa nama tempat dan nama jalannya.

Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Tsim Sha Tsui – Kowloon.

Victoria Harbour

hongkong7

Ini adalah dermaga paling sibuk di Hongkong. Kita bisa naik ferry atau speed boat dari sini ke Macau atau ke Mainland (China). Kalau malam kita bisa menyaksikan pertunjukan lampu dari gedung-gedung pencakar langit yang disebut Symphony of the light. Biasanya dimulai tiap jam 8 malam.

Dermaga ini terintegrasi dengan sebuah mall besar yang dibawahnya merupakan stasiun kereta bawah tanah. Jadi kebayang kan rame nya tempat ini?

Kami parkir mobil di mall dan berjalan kaki menuju beberapa spot yang biasa dikunjungi wisatawan.

Hongkong Clock Tower

hongkong2

Secara Hongkong merupakan wilayah yang sempat dijajah Inggris, icon yang mereka miliki juga serupa. Kalo di Inggris ada Big Ben, maka di Hongkong juga ada ini.

Menara jam ini dibuat dari batu bata dan granit pada tahun 1915 dengan tinggi menara 44 meter. Kita bisa naik ke puncak menara dengan menggunakan tangga yang ada di dalamnya. Tapi males lah siang bolong naik tangga. Mending lanjutin jalan kaki lagi ke area sekitarnya.

Avenue of Stars

hongkong4

Sebenarnya Avenue of Stars ini ngikutin Hollywood Walk of Fame. Dan sudah pasti tapak tangan yang dicetak di sini juga artis terkenal setempat. Saya cuma foto beberapa yang saya kenal namanya saja, antara lain: Bruce Lee, Jackie Chan, Chow Yun Fat, Andy Lau, Jet Li, Tony Leung, Michelle Yeoh. Saya diketawain teman-teman karena cuma kenal 1 artis perempuan. Saya pun berkelit “artinya saya normal, lebih suka laki-laki dari pada perempuan.” Hahaha

hongkong3

Saya pun tidak mau melewatkan foto bersama the famous Mr. Bruce Lee. Kalau udah bejejer gini, pak Lee tampak kecil sekali yah. Gak tau juga apa patung ini dibuat sesuai ukuran badan aslinya, atau emang saya aja yang gendutan. Jadi tampak lebih lebar di foto. Hahahaha.

hongkong6

Gak lama kok kami jalan-jalan di wilayah Vitoria Harbour. Kami langsung diantar ke erpot. Dan begitu sampai di pintu masuk erpot, teman seperjalanan saya terlihat panik.

Mbak, tas slempang gw mana yah? Passport, tiket dan dompet gw disitu semua. Gimana nih?

Masya Allah … ikut panik lah kami.

Setelah diingat-ingat, teman saya terakhir kali meletakan tas nya di kursi restoran Jepang. Teman lokal langsung menelpon restoran tersebut dan alhamdulillah dijawab tas nya masih ada dan sudah disimpan.

Masalahnya adalah jam buka restoran di Hongkong maupun Mainland itu sama aja. Mereka buka menjelang jam makan, selebihnya tutup. Jadi restoran ini pun akan tutup jam 2 siang, buka lagi jam 6 sore.

Setelah mohon-mohon dengan sangat melas di telpon, pemilik resto bersedia meluangkan waktu 30 menit saja. Kalau kami tidak sampai di pintu resto maksimal jam 2:30, maka beliau akan tutup dan kami harus kembali jam 6. Padahal pesawat kami jam 4 sore.

Walaupun kami naik mobil BMW X3 yang harusnya bisa diajak ngebut, tapi peraturan jalan tol di Hongkong maksimal kecepatan hanya 110 KM/jam. Gemas rasanya saya duduk di depan, sebelah teman yang mengemudi. Kamera polisi bertaburan di kanan kiri jalan, siap mencatat kendaraan yang melampaui kecepatan maksimal. Duh berasa naik odong-odong deh. Untungnya Hongkong itu kecil dan gak macet kayak Jakarta. Tepat jam 2:30 kami ada di depan pintu resto. Tas kembali ke tangan pemilik tanpa ada 1 isi tas yang hilang.

Meskipun hati lega, kami harus cepat-cepat balik lagi ke erpot. Teman saya bilang gak akan ngejar kalo dia nganter ke erpot, kami cuma di drop di stasiun kereta untuk naik Airport Express yang langsung ke terminal 1. Cuma 10 menit saja, kami sudah sampai di erpot. padahal kalo naik mobil bisa 30 menit lagi tuh.

Karena kami check in terlalu pagi (6 jam sebelum jadwal terbang), boarding pass kami belum ada info Gate number nya. Sampai di erpot kami langsung menuju papan informasi, setelah lihat nomor gate baru deh lari ke dalam. Kebayang masih harus antri imigrasi lagi dan lanjut lari lagi ke gate. Alhamdulillah masih ngejar. Saya duduk lemas di dalam pesawat dengan napas tersengal-sengal. Tua itu nyata ya, ceu!

hongkong5

See you around, Hongkong!

Semua posting tentang Hongkong bisa dilihat disini

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Huaqiangbei – Shenzhen

Huaqiangbei – Shenzhen

Sebenarnya saya agak malas ketika harus berangkat ke Shenzhen. Selain karena sudah beberapa kali kesana, saya juga males meladeni berbagai titipan.

Di kota ini banyak sekali kantor dan pabrik dari beberapa merek henpon. Jadi meski saya kesana untuk project A, teman-teman lain pasti minta tolong sesuatu untuk project B-C-D dan lainnya.

Pertama biasanya minta tolong bawa testing unit. Peraturan pemerintah melarang kita membawa/mengirim unit yang belum memiliki ijin POSTEL dan KEMENDAGRI, khawatir akan diperjualbelikan di Indonesia. Padahal kita butuh testing unit untuk mendaftarkan ke 2 departemen tsb. Karena tidak bisa dikirim via courier company, maka jalan satu-satunya untuk bisa memasukan unit tsb ke Indoesia ya harus handcarry. Nah, kalo yang nitip cuma 1 orang dan 1 unit, gampang nyelipin di kantong celana atau jaket. Tapi kalo 1 orang minta tolong dibawain lebih dari 2 unit, atau malah yang nitip lebih dari 2 orang …. siap-siap lah kita jadi penyelundup di erpot. Musti berani dan tegas untuk bilang “maaf gw gak bisa bawa banyak. takut ketangkep petugas di bandara“. Peraturan beacukai setiap orang yang masuk ke Indonesia hanya boleh membawa max 2 unit atau senilai $250. Lebih dari itu kita harus membayar cukai (pajak barang masuk).

Kedua biasanya minta tolong beliin aksesoris gadget. Apa sih yang gak dibuat atau dipalsukan di China? Sudah gitu harga beli di China bisa jauh lebih murah pula dibanding di Jakarta. Contohnya casing henpon yang biasa dijual di online shop atau ITC seharga Rp100-150rb, di sana bisa dibeli dengan harga RMB 5-20 (tinggal dikali Rp 1.600-1800 aja). Sakit hati kan begitu tau harga beli disana?

Nah kalo teman-teman ada kesempatan pergi ke Shenzhen, coba ke Huaqiang Road. Bisa naik subway/metro, bus atau taxi.

huaqiangbei1

Area perbelanjaan di jalan ini biasa disebut Huaqiangbei (untuk lidah indonesia, bilang aja ‘wacengbe’). Segala macam dijual di daerah ini, mulai dari fashion, elektronik sampai per-gadget-an. Area Huaqiangbei ini luas dan ramai banget. Jalan kaki dari ujung ke ujung sambil cuci mata, sehari aja gak akan cukup. Teman-teman saya sih pasti menyempatkan waktu untuk langsung menuju LongSheng Communication Market.

huaqiangbei2

Tempat ini menjual berbagai macam alat telekomunikasi. Kalo di Jakarta semacam ITC Roxy Mas gitu deh. Tapi sedikit lebih kumuh dan pastinya jumlah pengunjung jauh lebih padat.

Segala macam jeroan handphone, smartphone, tablet dan aksesorisnya dijual disini. Gak cuma jual casing dan perkabelan, tapi sampai dus dan buku manual. Kalo teman-teman ditawari henpon baru tapi harganya cuma 1/2 dari harga resmi toko/web, bisa jadi karena barang tersebut di-refurbished/re-kondisi di sini. Cukup bawa henpon batangan ke sini, trus beli aja charger, earphone, data cable, box, user manual …. jadi henpon baru yang lengkap deh. Kalo henpon yang kita bawa ada kerusakan, bisa diperbaiki di sini. Layar sentuh smartphone Anda pecah? Tinggal bilang aja cari touch panel untuk henpon merek A dengan type B, langsung mereka sodorin dan pasang ke henpon kita.

huaqiangbei3

Gak bisa bahasa Mandarin?

Cukup bawa kertas + pulpen + kalkulator. Tulis aja merek dan tipe henpon yang kita mau di kertas, trus kasih ke penjaga toko. Nanti harga akan diketik di kalkulator. Untuk menawar harga, cukup ketik angka yang kita mau di kalkulator. Begitu terus sampai akhirnya penjual masukin barang yang kita beli ke dalam plastik dan disodorin ke kita.

Jangan tertipu dengan sepi nya lantai dasar saat kita masuk ke dalam pasar ini. Naik eskalator ke lantai berikutnya dan terus ke atas. Karena makin ke atas, akan semakin penuh penjual dan pembeli. Harga jual toko-toko di atas juga lebih murah dari pada yang di bawah.

huaqiangbei4

Hati-hati juga saat membaca merek henpon yang dijual yah. Soalnya banyak merek lokal yang dibuat semirip mungkin dengan merek ternama yang sudah terkenal. Saya suka ngikik sendiri waktu liat henpon bermerek EYE-PHONE, NOKIE, BLUEBERRY, SAMSONE, dll. Selain bentuk henpon dan kemasan dibuat sama persis, logo dan huruf yang digunakan juga plek-ketiplek.

Henpon dengan bentuk ajaib, unik, imut, lucu seperti foto diatas, juga dengan mudah kita temukan. Harga jual sekitar Rp300-500rb per unit nya. Tapi tanya dulu ke penjual, boleh beli 1 unit gak. Untuk bentuk yang gak biasa, mereka gak main jual lusin atau kodian kaya di Tanabang. Jangan pingsan kalo mereka bilang “OK for 1K“. Maksudnya adalah mereka akan jual dengan jumlah minimal SERIBU unit.

Hahahaha … seru yah?

Buat saya yang paling seru ketika bertemu teman-teman dari bagian Research and Development. Tugas saya ke China biasanya ke pabrik untuk inspeksi produksi, rapat sama orang sales, atau diskusi sama orang R&D.

Kenapa lebih seru saat ke R&D?

huaqiangbei5

Ini yang saya suka dari pekerjaan sekarang, saya boleh bar-bar bin kejam menghancurkan testing unit. Foto di atas diabadikan teman, ketika saya harus membandingkan ketebalan casing. Untuk bisa mengukur ketebalan tutup belakang henpon, saya mematahkan + merobek + meng-gergaji beberapa casing. Kemudian diukur pakai jangka sorong dan penggaris milimeter 2 digit dibelakang koma. Gergaji disediakan mereka loh.

Saat saya di kantor mereka, Fayra melakukan video call. Saya tunjukan henpon di bawah ini:

huaqiangbei6

Suara Fayra di spaker phone terdengar jelas oleh teman-teman:

Could you make a bunny phone, with 2 big ears shape and bunny face as its wallpaper?

Orang sales langsung nyamber “how many unit do you want?

Fayra senyum menjawab “only 1 for me

Dijawab lagi sama orang sales nya “sorry dear, we can only make it for 10,000 units

Ebusyeeeetttt … anak umur 7 tahun disuruh buka PO juga. Hahahahaha

 

Semua tulisan saya tentang China bisa dilihat disini

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Business Trip to Shenzhen

Business Trip to Shenzhen

Menjelang keberangkatan perjalanan dinas bulan September, tumben Fayra agak rewel.

Why you have to go every month?

Maklum sejak pengumuman restrukturisasi di kantor, jumlah team saya berkurang drastis.  Perjalanan dinas yang biasanya saya bagikan secara bergilir ke semua anggota team, kali ini terpaksa saya harus sering berangkat karena tidak ada lagi korban yang diberikan giliran. Hehehe

Ternyata rewel nya Fayra merupakan sebuah pertanda. Malam sebelum hari keberangkatan teman seperjalanan menghubungi saya via BBM, meminta saya membuka website Cathay Pacific. Ada pengumuman pembatalan keberangkatan untuk tanggal 22 dan 23 September karena ada Badai Usagi yang kecepatan angin nya mencapai 240KM/jam. Herannya saat kami menelpon GA, dikatakan masih on schedule.

Begitu sampai di bandara hari Minggu pagi, petugas counter check-in memberikan surat di bawah ini:

flytoshen1

Nah kan!

Kami pulang lagi ke rumah masing-masing. Fayra hepi lah mama nya gak jadi berangkat. Hari Minggu bisa menemani anak-anak di rumah deh.

Senin pagi kami kembali ke bandara. Karena penumpang 2 pesawat menumpuk, kami diberikan pesawat tambahan 1 jam berikutnya. Tetapi pesawat ini harus mampir ke Bali dulu untuk mengangkut penumpang yang kemarin juga tidak berangkat.

Begitu masuk ke dalam pesawat, saya mengambil koran yang disediakan pramugari sambil bengong melihat headline news di bawah ini:

flytoshen2

Ada 300 penerbangan yang dibatalkan hari Minggu, 22 Sept 2013. Penumpang membludak di Hongkong International Airport. Bahkan seorang ibu hamil kesulitan mencari tempat untuk duduk saking penuhnya bandara hari itu. Penutupan ini akan terus berlangsung sampai Senin, 23 Sept 2013 siang. Saya langsung bersyukur pesawat yang kami tumpangi harus ke Bali dulu. Artinya sampai Hongkong saat airport sudah dibuka lagi.

Dengan membaca bismillah, segala doa perjalanan, asmaul husna dan aneka sholawat … saya pasrah pesawat ini mau transit dulu kemana aja dan sampai jam berapa pun. Yang penting kami bisa mendarat dengan selamat di Hongkong.

Pesawat berangkat jam 11:10 menuju Bali. Mendarat di Denpasar 1,5 jam berikut nya. Katanya transit cuma 30 menit, ternyata molor sampai 3 jam. Berangkat lagi dari Bali hampir jam 4 sore. Saya sempat melihat jalan tol baru di atas laut Bali yang panjangnya lebih dari 12KM dan diberitakan di sini. Bangga ya sama hasil karya anak bangsa yang satu ini.

Saat akan melewati gunung Rinjani, sang pilot mengumumkan ke seluruh penumpang untuk melihat ke kanan. Saya yang duduk di samping jendela, langsung memanfaatkan kesempatan untuk mengabadikan salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia ini. Subhanallah, cantik banget!

flytoshen3

Deg-deg an saat sampai di Hongkong, karena kami harus melanjutkan perjalanan darat menuju Shenzhen sekitar 1,5 jam. Kami naik limo …. mobilnya bukan limousine sih, cuma Alphard doang. Ini kendaraan standard untuk melintasi Hongkong menuju Mainland (China daratan). Biaya nya sekitar 200 yuan.

flytoshen4

Kantor imigrasi di perbatasan (Shenzhen Bay Port) akan tutup jam 12 malam. Kalau telat, terpaksa harus ke Hongkong lagi dan baru bisa masuk China keesokan hari mulai jam 6:30 pagi.Alhamdulillah masih bisa stempel paspor sebelum tutup. Sampai hotel sekitar jam 1 pagi langsung tepar.

flytoshen6

Paginya saya sempatkan video call sama anak-anak di rumah sebelum berangkat ke pabrik. Bersyukur banget dengan perkembangan teknologi jaman sekarang. Skype bisa menjadi obat rindu paling mujarab. *abaikan muka ngantuk saya*

flytoshen5

Ohyaa … untuk teman-teman yang kemarin itu request postcard dari China, sudah saya kirim yaaa. Sebagian saya kirim dari kantor pos kecil di depan pabrik, sebagian lagi saya kirim dari Jakarta. Semoga selamat ke tangan Anda semua.

flytoshen7

 

Semua tulisan saya tentang China bisa dilihat disini

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Batik Day

Batik Day

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai hari Batik nasional sejak tahun 2009 lalu. Dan kemarin saya menerima email dari HRD yang menghimbau agar seluruh karyawan menggunakan batik ke kantor tanggal 2 Oktober.

Sebenarnya saya dan suami sering menggunakan batik ke kantor, apalagi kalau harus menghadiri acara resmi perusahaan di luar negeri. Kami sengaja menunjukkan batik sebagai rasa bangga kami menjadi duta Indonesia.

Saat ulang tahun di 2013 ini pun, teman-teman menghadiahkan tas yang terbuat dari bahan jeans dengan sentuhan batik. Saya juga punya jaket batik bolak balik beda motif loh. Lumayan kalau traveling, cukup bawa 1 jaket tsb tapi bisa menggunakan 2x karena beda motif. Hehehe

batikday1

Yang spesial adalah hari ini kami menggunakan Batik Telco. Kami menerima kain batik dengan motif perangkat telekomunikasi dari seorang teman dekat yang memang memiliki bisnis batik Cirebon. Teteh Thita sangat mengenal kami, jadi design batiknya juga ‘its sooooo us’

Batik yang saya gunakan kombinasi warna pink dan coklat dengan dasar warna krem. Motifnya berupa gambar gadget seperti laptop dan smartphone.

Batik yang Masguh gunakan kombinasi warna putih dan sedikit sentuhan pink (supaya matching dengan saya) dengan dasar warna putih. Motifnya berupa gambar menara BTS dan satelit.

Kami memiliki kain ini sekitar 3-4 tahun lalu dan langsung membawanya ke tukang jahit. Tapi baru kali ini kami menggunakannya secara bersamaan. Biasanya gak pernah bareng pake ke kantor nya.

batikday2

Sampai di kantor, 90% karyawan lain juga menggunakan batik. Untuk karyawan bank yang biasa menggunakan batik setiap minggu, hari Rabu ini sangat berasa seperti hari Jumat. Yaitu hari dimana mereka biasa menggunakan batik ke kantor.

Di kantor lama, saya dan teman-teman janjian pakai batik ke kantor di hari Kamis. Dimana hari itu disebut sebagai MISTIK (kamis berbatik). Walau tidak ada himbauan untuk menggunakan batik dari perusahaan, kami memang sekelompok orang pecinta kain tradisional yang senang pakai batik ke kantor.

Di kantor sekarang, divisi Smartphone sebelumnya janjian pakai batik hari Rabu. Sementara hari Selasa dan Kamis kami harus menggunakan seragam kantor. Jadi saat hari ini diminta untuk pakai batik, kami memang sudah biasa pakai batik hari Rabu. Walau tidak semua orang konsisten pakai batik tiap Rabu, hari ini semua ikut partisipasi menggunakan batik dan banyak juga yang ikut foto bersama di lobby kantor.

batikday3

Kalau dulu orang pakai batik karena mau kondangan atau pesta, sekarang orang bisa menggunakan batik kapan saja. Model baju batik sekarang pun lebih beragam. Dari pakaian resmi sampai baju santai. Bahan yang digunakan juga macam-macam, dari sutera, katun, denim sampai kaos juga bisa bermotif batik.

Gak ada alasan lagi untuk tidak bangga pakai batik. Apalagi kita terlahir sebagai orang Indonesia.

Bagaimana dengan kalian, apakah menggunakan batik hari ini?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn