Qatar ID Adalah Kunci

Qatar ID Adalah Kunci

Sebelumnya saya bercerita perjalanan untuk mendapatkan kartu Qatar ID kan yah?

Gak mudah dan penuh drama, tapi alhamdulillah selesai dan bisa didapat dalam waktu 1 bulan pengurusan.

Setelah punya kartu ini, kami tidak perlu repot-repot membawa Passport dan lembar Visa setiap keluar rumah. Setiap orang memiliki kartu ini di dompet kami masing-masing.

Alhamdulillah bisa dibilang kami sudah sah menjadi penduduk Qatar.

Kartu QID ini mulai diterapkan di Qatar per tanggal 15 Juni 2015. Sebelumnya setiap pendatang hanya diberikan stempel / stiker di passport saja. Sekarang sudah berupa kartu dengan barcode di belakangnya.

6A4C5FB7-414C-428E-9F2C-3435914E260B

Kenapa judulnya QATAR ID ADALAH KUNCI?

Karena QID adalah identitas kami sebagai penduduk negara Qatar dan setelah memiliki kartu ini, kami baru bisa memulai kehidupan di sini.

Dengan kartu QID maka kami bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Memiliki kartu karyawan (no QID dihubungkan dgn no Employee ID, jadi sebelum memiliki QID maka karyawan tidak bisa memiliki kartu pengenal di kantor)
  2. Membuka rekening bank
  3. Mengajukan asuransi kesehatan baik milik pemerintah (seperti BPJS di Indonesia) maupun asuransi swasta
  4. Mendaftar kartu telekomunikasi paska bayar
  5. Mendaftar layanan Listrik dan Air (Karahmaa)
  6. Mendaftar sekolah anak
  7. Mendaftar layanan Internet rumah dan Kabel TV
  8. Mendaftar sekolah mengemudi (syarat untuk membuat SIM, nanti saya ceritakan di posting terpisah ya)
  9. Mengajukan Surat Ijin Mengemudi
  10. Mengajukan permohonan Kartu Kredit atau Debit ke bank
  11. Mendaftar anggota perpustakaan dan fasilitas umum pemerintah lainnya.
  12. Setiap keluar masuk Qatar, pemilik QID harus menunjukan fisik kartu ini di bandara Qatar.

Jadi kebayang kan betapa pentingnya QID untuk bisa hidup di Qatar?

Proses pembuatan QID membutuhkan waktu 2 minggu sampai dengan 1 bulan. Diawali dengan datang ke kantor MOI, kemudian tes kesehatan (xray dan darah), lanjut sidik jari, scan telapak tangan dan scan retina mata.

Selama masih dalam proses pengajuin QID, paksuami hanya menggunakan kartu tamu di kantor. Karena Employee ID baru bisa dibuat setelah QID diserahkan ke kantor. Hal ini sempat membuat paksuami agak repot ketika harus kordinasi ke unit kerja lain yang berbeda lantai atau gedung, karena akses masuk di depan pintu ruangan harus menempelkan kartu karyawan.

Setelah memiliki QID dan Employee ID, baru paksuami bisa mengajukan visa keluarga untuk ijin membawa masuk istri dan anak-anaknya ke Qatar.

Sebelum membawa anak-anak ke Qatar, saya lebih dahulu datang untuk mencari rumah dan sekolah. Saat itu saya hanya masuk ke negara ini menggunakan fasilitas bebas Visa bagi orang Indonesia, yang berlaku selama 30 hari tanpa dipungut biaya.

Betapa kecewanya saya datang ke beberapa sekolah, mereka menolak memberikan form pendaftaran karena saya tidak membawa QID anak-anak. Tetapi memang hal tsb merupakan syarat dari Ministry Of Education (Menteri Pendidikan), calon murid yang belum memiliki QID tidak bisa bersekolah di negara ini. Saya akan menceritakan proses pencarian sekolah anak-anak di postingan yang terpisah nanti yah.

Dengan mengetahui sedemikian pentingnya QID bagi kehidupan di Qatar, makanya saya deg-degan banget saat proses pengurusan QID terhambat karena status saya sebagai mantan penderita penyakit TBC. Saya khawatir kalau proses kartu saya membutuhkan waktu yang lama, maka anak-anak pun akan terhambat untuk mendaftar sekolah. Sementara Rafa berpacu dengan sisa waktu 1,5 tahun lagi untuk menyelesaikan pendidikannya sebelum melanjutkan ke jenjang universitas. Alhamdulillah QID bisa ada di tangan kami hanya seminggu sebelum semester 2 sekolah dimulai. Anak-anak hanya terlambat 1 hari untuk memulai sekolah.

Suami pun tidak bisa mengajukan proses asuransi kesehatan keluarga sampai saya dan anak-anak memiliki QID. Saat saya sakit vertigo selama 6 hari, saya bingung mau ke RS karena belum memiliki QID apalagi asuransi kesehatan. Teman-teman menyarankan saya ke klinik swasta terdekat dari rumah dengan membawa passport dan lembaran visa. Tapi kan khawatir juga karena tidak tau dokter dan kualitas klinik tersebut. Akhirnya saya hanya browsing pengobatan vertigo di internet, kemudian datang ke apotik dekat rumah untuk membeli obat yang bisa didapat tanpa resep dokter. Alhamdulillah saya membaik dan sudah bisa beraktivitas lagi sekarang.

Syarat yang dibutuhkan untuk pembuatan QID, diantaranya:

  • Passport lebih dari 6 bulan sebelum masa berlaku habis dan lembar kopinya
  • Visa (visa kerja atau visa keluarga)
  • 2 lembar pasfoto terbaru berukuran 3×4 dengan warna begron biru
  • Kartu golongan darah (bisa didapat dari lab/klinik/RS di Indonesia)
  • Kopi Qatar ID kepala rumahtangga
  • Setiap yang mengajukan, harus hadir secara fisik ke kantor Ministry Of Interior (Menteri Dalam Negeri)

Biaya pembuatan Qatar ID:

  • Untuk pengajuan kartu QID baru atau perpanjang:
    • Membayar QAR 100 saat medical checkup
    • Membayar QAR 500 saat print kartu
  • Untuk penggantian kartu yang hilang, membayar QAR 400

untuk lebih lengkapnya bisa membaca langsung di sini.

Visa berlaku selama 5 tahun dengan sekali masuk ke negara ini, sementara QID memiliki masa berlaku berbeda-beda: ada yang 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan 5 tahun. Saat ini keluarga kami memiliki kartu dengan masa berlaku 1 tahun.

Saat mengajukan perpanjangan kartu, kita hanya perlu membawa 2 lembar pasfoto terbaru dan fisik kartu QID ke kantor MOI.

Karena nomor passport kita terhubung dengan QID, maka ketika kita mengganti passport, kita harus melapor ke MOI untuk perubahan data QID.

Jika kita tidak memperpanjang QID yang sudah habis masa berlaku, maka kita hanya memiliki waktu sampai dengan 90 hari untuk transaksi perbankan. Lebih dari itu, kita tidak bisa lagi melakukan transaksi di bank, alias rekening dibekukan.

Setiap keluar dari Qatar, maka pemilik QID harus mengajukan surat EXIT PERMIT. Karena visa kami disponsori oleh kantor suami, maka kantor suami yang akan mengajukan surat tersebut ke MOI. Setelah mendapat persetujuan (approval), baru kami bisa membawa suratnya ke bandara untuk ditujukan ke petugas imigrasi.

Dengan nomor QID yang terhubung ke banyak akses fasilitas negara, tentunya membuat seseorang berpikir ribuan kali untuk melakukan kejahatan. Polisi akan dengan mudah meringkus atau membekukan kejahatan karena semua data penduduk terhubung dalam 1 database negara.

Qatar ID adalah kunci … pembuka jalan bagi kami untuk memulai kehidupan di negara ini.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Pengajian Anak Indonesia Di Doha

Pengajian Anak Indonesia Di Doha

Ini adalah gedung Al Fanar, pusat kebudayaan Islam di Doha – Qatar. Terletak di seberang Souk Waqif, pasar tradisional Qatar.

Orang-orang yang ingin mengetahui dan belajar tentang agama Islam lebih dalam, bisa datang langsung ke gedung ini. Banyak juga yang datang untuk membaca syahadat dan memeluk agama Islam di sini.

22D9F467-696B-4773-9112-BBF84F050CE1

Di lantai 3 (untuk perempuan) & 4 (untuk laki-laki) gedung ini lah anak-anak Indonesia diajarkan tentang agama Islam dalam bahasa Indonesia setiap Sabtu pagi mulai dari jam 8 sampai jam 11. Sementara hari dan jam lain digunakan oleh kebangsaan yang berbeda.

Saat anak-anak belajar, disediakan juga kelas pengajian untuk orangtua yang mengantar anaknya.

Di tempat ini juga tersedia kantin, dimana kita berkesempatan jajan aneka masakan Indonesia dari tangan ibu-ibu kece jawara dapur.

Ada beberapa yang buka lapak baju dan jilbab produk lokal Indonesia. Gak khawatir ketinggalan PO dari akun IG ternama. Tapi dengan harga yang sudah dikonversi Qatari Riyal tentunya 😬

BAFA00C4-3D66-44F9-BF82-327057D81D5D

Alhamdulilah anak-anak sudah mulai ikut pengajian KAIFA sejak awal Januari 2018, hanya beberapa hari setelah kedatangan mereka di Qatar.

KAIFA adalah tempat pendidikan Al Quran yg dibentuk oleh rekan-rekan orang Indonesia di Doha.

Lembaga ini dibentuk secara sukarela untuk memberikan tambahan pelajaran agama dan budaya Indonesia kepada anak-anak. Karena sebagian besar anak-anak di Qatar bersekolah di International School yang minim sekali pelajaran agama. Biaya pendaftaran sebesar QAR 50, sementara biaya bulanan sebesar QAR 100 per anak.

Untuk remaja laki (15-18 thn) diberikan coaching / mentoring program, dimana anak-anak ini disiapkan sebagai duta Islam di negara minoritas. Karena tidak banyak anak-anak yang melanjutkan kuliah pulang ke Indonesia. Sebagian besar mereka melanjutkan kuliah di UK, Eropa, Amerika dan Canada.

Jadi remaja laki ini diberikan pemantaban dan pelatihan untuk bisa menjadi Muadzin, Imam sholat, bahkan Khatib (ceramah terutama utk sholat Jumat).

Hal ini yang sangat kami syukuri, karena kalo masih di BSD belum tentu mas Rafa mendapat pendidikan seperti itu kecuali masuk pesantren.

Kita sebagai orangtua tidak kebayang harus menyiapkan anak utk adzan, merangkap menjadi imam dan khatib di waktu yang bersamaan. Padahal itu yang dibutuhkan saat anak tinggal sendiri jauh dari orangtua dan saudara muslim lainnya. Di Indonesia mungkin dirasa tidak penting, karena sedemikian banyaknya ketersediaan muadzin dan imam di masjid-masjid Indonesia.

Semoga mas Rafa dan Fayra bisa mudah beradaptasi, bisa mengikuti pelajaran dan betah tinggal di sini.

Alhamdulillah … Bismillah

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Pilihan Benar Saat Panas Dalam

Pilihan Benar Saat Panas Dalam

Saya pernah cerita bagaimana rasanya Winter Di Qatar, kan yah?

Mungkin karena saya kecapekan akut, dimana mulai urus administrasi visa, legalisir dokumen di beberapa kementrian Indonesia, cari rumah dan sekolah, packing, begitu sampai Qatar belum juga istirahat … jadi deh saya tumbang kena vertigo selama 6 hari.

Sebulan pertama di Qatar, hampir setiap hari kami keluar rumah. Mulai dari mengurus Residence Permit dimana perjalanan medical checkup dan finger print-nya gak semulus pipi artis korea, mengurus pendaftaran sekolah anak, sampai belanja kebutuhan rumah … benar-benar menguras tenaga. Namapun ibu-ibu yah, biar tiap hari keluar rumah, sampe rumah pun masih harus masak, nyuci piring, nyetrika, dan sebagainya.

Ketika saya sakit, anak-anak cuma makan dari layanan pesan antar beberapa restoran di sekitar rumah. Menunya gak jauh dari ayam goreng tepung, burger, atau masakan arab. Tau sendiri dong masakan arab kayak gimana? penuh lemak dan rempah pastinya. Udah gitu Fayra merasa agak sedikit pedas dibanding masakan arab yang biasa dijual di Indonesia.

Kadang anak-anak masak nasi sendiri. Sementara lauknya cuma goreng telor, nugget atau sosis. Gak jauh dari goreng menggoreng yang gampil.

Perbedaan suhu Di Qatar yang suka jomplang saat pagi, siang dan malam saat musim dingin … membuat tubuh rentan sakit. Apalagi kalo asupan kurang bagus, badan kurang fit … batuk dan radang tenggorokan sudah pasti menyerang dengan mudahnya.

Fayra pertama kali nih merasakan gak enaknya kena Panas Dalam. Awalnya mengeluh bibirnya mulai kering, terus bagian dalamnya sariawan, lama-lama tenggorokan terasa gatal, lanjut batuk sebagai tanda tenggorokan makin meradang. Udah gitu bawaanya haus melulu, tapi di sisi lain Fayra juga mengeluh sakit saat menelan.

0A087D6C-0A7D-4193-A85D-F3A7A6042148

Alhamdulillah saya bawa bekal Larutan Cap Kaki Tiga juga ke Doha loh!

Walaupun produk Cap Kaki Tiga diluncurkan di Singapore 80 tahun lalu, tapi sekarang sudah banyak dijual di Indonesia sejak tahun 1978. Sayangnya … saya belum nemu di Qatar, makanya saya bawa stok beberapa botol ke Doha.

Larutan Cap Kaki Tiga ini mengandung mineral alami (gypsum fibrosum dan calcitum) yang dapat mencegah dan mengobati panas dalam. Sudah terbukti turun menurun untuk meredakan panas dalam, radang tenggorokan, sariawan dan membantu menyegarkan tubuh.

Untuk anak-anak, Larutan Cap Kaki Tiga punya beberapa rasa nih. Ada rasa apel, jeruk, stroberi, dan leci, dalam kemasan botol plastik maupun kaleng. Praktis untuk dibawa kemana-mana.

Gak menyesal deh bawa stok Larutan Cap Kaki Tiga, ampuh untuk mengatasi panas dalam tubuh orang tropis yang lagi beradaptasi dengan musim dingin di Qatar. Fayra suka banget! Terutama yang rasa stroberi, buah kesukaanya.

Alhamdulillah setelah beberapa kali minum Larutan Cap Kaki Tiga, Fayra sudah tidak ada keluhan panas dalam lagi sekarang.

Ibu-ibu udah pernah nyoba kasih Larutan Cap Kaki Tiga untuk anaknya? Mereka suka yang rasa apa?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Winter Di Qatar

Winter Di Qatar

PakSuami yang sudah pernah merasakan dasyatnya musim panas di Qatar, menyarankan saya dan anak-anak untuk menyusul beliau di akhir Desember 2017 saat cuaca Doha sejuk.

Qatar juga sama seperti negara tetangga lain yang berada di Timur Tengah (kata om Wiki ada sekitar 30 negara di Arab), Qatar juga mempunyai musim dingin bulan Oktober sampai April. Puncak dinginnya ada di bulan Desember sampai Januari.

Tidak seperti beberapa negara tengga yang masih bisa merasakan salju, musim dingin di Qatar hanya DRY WINTER saja. Dingin dengan suhu sekitar 10 sampai 20 celcius, meski matahari di saat siang masih bersinar gonjreng. Tetap wajib menggunakan kacamata hitam siang hari kalau tidak mau mata capek nyureng terus.

FCF27AF3-C40D-4113-911C-60474C95380C

Kami selaku anak tropis, masih mencoba beradaptasi dengan perubahan cuaca ini.

Tidur pakai sweater, kadang kalo suhu drop terpaksa membungkus jari dengan kaos kaki. Habis mandi suka mengoleskan perut dengan minyak kayu putih. Selalu mengingatkan anak-anak untuk rajin mengoleskan pelembab ke tubuh, dan bibir yang paling penting karena gampang kering.

Wudhu sebelum sholat subuh, cukup mengusap kaki dengan air di telapak tangan. Berat kalo harus mengucur air kran langsung ke kaki … dingin banget sis!

7B19928A-BA5A-43DF-BD08-B2690D633CA5

Saya memilih pakai baju tipis berlapis-lapis daripada menggunakan 1 jaket tebal ketika berpergian. Apalagi kalo perginya gak jelas berapa lama. Soalnya kalo keluar rumah pagi saat masih dingin, terus di jalan sampai saat siang suhu meningkat … males nenteng jaket agak berat. Kalo dipake bikin keringetan, kan.

Pernah pergi dari siang cuma pakai kemeja biasa, ternyata harus ke beberapa tempat sampai malam. Suhu drop dari 20an menjadi belasan … saya pun sibuk jalan cepat sambil memasukan tangan ke kantong karena kedinginan.

5AD12D80-0A8C-4AB7-BB5C-50FE1A8067CC

Paling enak pake baju rajutan, gak terlalu berat … tapi cukup bikin badan hangat. Saya cuma punya 2 potong baju rajutan bawa dari Jakarta, itu pun stok jaman sering melakukan perjalanan dinas ke negara dengan 4 musim. Terpaksa sampai sini beli lagi beberapa potong. Kebetulan awal tahun itu musimnya bendera merah tanda diskon bertebaran di semua pusat perbelanjaan.

Hidup emang enak pas-pasan aja, kan? Pas butuh baju, pas di mall lagi musim diskon. Hahaha

B2E3C18E-3F3C-4F14-A437-96BE2595FDF5

Enaknya di musim dingin ini, sepatu boots simpanan saya kalo melakukan perjalanan jauh, bisa dipakai keluar setiap hari tanpa takut merasa norak. Pernah dong sok gaya ke warung dekat rumah jam 7 malam cuma pakai sendal. Aduh itu angin malam menusuk sampe ke jempol kaki deh. Terpaksa saya jalan cepat setengah berlari, supaya cepat sampai rumah. Kapok!

F307EA4C-550B-4182-8180-6EC139D7432D

Saat ke Souq Waqif (pasar tradisional di Doha) di malam hari, saya melihat cowok-cowok pakai gamis tapi dilapis jaket tebal … sementara cewek-ceweknya cuma pakai abaya saja. Ternyata ketika saya ke toko abaya, saya baru tau kalo bahan abaya itu pun bermacam-macam. Ada bahan abaya yang memang khusus untuk dipakai saat musim dingin dengan jenis yang tebal dan hangat di badan. Dan pastinya mereka menggunakan abaya untuk luaran, di dalamnya mereka pakai baju lain yang mungkin juga sudah cukup hangat di badan.

DF9F3727-DED3-4E03-A058-F3B92E55C11F

Kalo winter gini selain kulit yang menjadi sangat kering, tenggorokan itu bawaanya haus melulu. Orang sini biasanya selalu minum teh hangat yang dicampur rempah-rempah (kapulaga, cengkeh, kayumanis, dll) serta susu. Minimal teh panas dicampur daun mint. Enak banget di badan.

https://instagram.com/p/Bd9NaQclTlk/

Saat pagi kabut tebal suka menyelimuti dengan suhu antara 10-15 celcius. Jarak pandang gak sampai 1 KM. Tapi menjelang jam 9 pagi, kabut menghilang. Matahari langsung mejeng dengan kecenya. Siang hari langsung panas terik. Begitu matahari menjelang tenggelam sekitar jam 5 sore, udara mulai dingin lagi.

Bikin kagok banget kan?

Musti pinter-pinter banget jaga kondisi badan, biar gak gampang ambruk alias sakit.

Dopping multivitamin dan gak lupa terus olahraga, walo mungkin badan maunya goleran aja di sofa sambil selimutan.

Tidak sedikit teman-teman yang kena Vitamin D Deficiency atau kekurangan vitamin D pada tubuh. Tanda-tandanya itu gampang capek, badan pegal-pegal, mudah ngantuk bahkan ada yang sampai depresi. Penyebabnya karena tubuh kurang kena paparan sinar matahari, asupan makanan yang mengandung vitamin D juga rendah, dan malas olahraga pastinya.

Saat musim dingin gini, gak keluar rumah karena kedinginan. Setiap keluar rumah, kulit yang terkena matahari cuma sedikit karena tertutup baju berlapis. Saat musim panas, malas keluar rumah karena kepanasan.

Kebanyakan ibu-ibu merasa sudah capek mengerjakan pekerjaan domestik di rumah yang menguras tenaga, mengira sudah cukup sebagai pengganti olahraga.

Tapi ternyata itu belum cukup untuk tubuh kita. Harus jaga tubuh dengan menkonsumsi banyak sayuran, buah, ikan, susu dan olahraga pastinya.

301C59A9-E2EA-4D86-9B34-C87956013FD7

Jadi sambil nganterin mas Rafa latihan bola setiap hari Jumat, keluarga kami memanfaatkannya untuk ikut olahraga di sekitar lapangan bola. Biasanya saya cuma jogging 10 putaran lapangan bola saja. Keringetan sesaat, habis itu kering karena ketiup angin dingin.

Kalo olahraga di luar saat musim dingin gini, pakai baju juga harus berlapis. Angin dinginnya yang nyelekit di kulit. Selain melapisi baju olahraga dengan jaket, saya suka pakai rompi biar hangat. Kalo olahraga di apartemen aja sih cukup pakai baju olahraga biasa. Alhamdulillah apartemen menyediakan beberapa alat olahraga di lantai dasar yang bisa digunakan penghuni secara gratis. Lumayan bisa dimanfaatkan untuk bikin badan keringetan.

Begitu lah secuil kisah musim dingin di Qatar. Kalo di tempat kalian lagi musim apa?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Bebas Keputihan

Bebas Keputihan

Keputihan … masalah umum yang terjadi pada wanita, ya kan?

Kayaknya gak ada perempuan yang belum pernah mengalami keputihan deh.

Secara medis keputihan sebenarnya kondisi alami untuk membersihkan dan melindungi vagina dari iritasi dan infeksi yang biasanya terjadi saat masa subur atau saat menjelang haid. Bahkan ibu hamil juga bisa mengalami keputihan loh.

Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya. Lendir yang diproduksi kelenjar dalam vagina dan serviks atau leher rahim ini akan keluar sambil membawa sel-sel mati serta bakteri sehingga vagina tetap bersih.

Tapi kalau gejala keputihannya sudah tidak biasa, misalnya warna sudah tidak lagi bening keputih-putihan, jumlahnya lebih banyak dari yang biasa, atau sudah ada bau yang menyertainya … nah kita harus waspada nih. Apalagi kalau sudah dibarengi rasa gatal di daerah pangkal paha dan rasa nyeri di perut. Bisa jadi kita mulai kena infeksi.

Waku masih tinggal sama mami (saya belum menikah), saya melihat beliau rajin banget bikin godokan daun sirih. Beberapa lembar daun sirih ditaruh dalam panci yang diberi air 3 gelas, direbus sampai air menyusut menjadi sekitar 2 gelas. Kemudian air rebusan disaring dan disimpan dalam botol kaca.

Ketika saya memasuki usia SMP (awal menstruasi), mami meminta saya untuk menggunakan air godokan sirih tersebut untuk membasuh organ intim saya. Kata mami, air godokan sirih itu bermanfaat sebagai antiseptik alami untuk mengatasi keputihan dan masalah infeksi pada daerah kewanitaan. Saya yang baru mengalami  siklus biologis bulanan itu awalnya tidak mengerti, tapi terpaksa nurut karena takut.

Setelah makin dewasa saya mengerti dan merasakan manfaatnya. Sebagai orang yang gak bisa diem dengan berbagai aktifitas, saat menstruasi kadang bisa jadi minggu menyebalkan. Sudah lah emosi terpengaruh hormon, penggunaan pembalut yang cukup lama saat beraktifitas berat kadang bikin area pangkal paha lecet ataupun gatal. Dengan membasuh area tsb menggunakan air rebusan sirih, saya pun terhindar dari masalah menyebalkan itu. Hampir setiap hari selama masa menstruasi saya menggunakan air rebusan sirih buatan mami.

Sejak menikah dan sudah punya dapur sendiri, saya bisa membuat air rebusan sirih seperti yang diajarkan mami. Dan ajaran ini akan saya teruskan ke Fayra, anak kedua saya usia 11 tahun, yang sebentar lagi memasuki masa menstruasi.

37FE1739-5CAF-450E-B590-DE8C25D049B3

Sebelum ikut suami mengadu nasib ke tengah gurun (baca: Merantau Di Doha), saya sudah kebayang susahnya mencari daun sirih. Bisa kacau nih kalo rutinitas bulanan tidak bisa dilaksanakan.

Alhamdulillah beberapa waktu sebelum berangkat, saya menemukan produk buatan KINO yaitu RESIK-V Godokan Sirih dalam kemasan botol 100ml. Saya buka tutupnya dan cium baunya, persis seperti godokan sirih buatan mami. Saya beli beberapa botol untuk menjadi bekal saya selama di Doha. Saya tinggal campur 5 tutup botol Godokan Sirih pada 1 gayung air hangat, kemudian dipakai untuk membasuh area kewanitaan. Senangnya gak harus repot cari daun sirih lagi.

Biasanya saya pakai selama masa menstruasi atau saat mandi junub. Kata orang baunya sirih banget, kayak jamu. Lah malah itu yang saya suka, bau sirih alami. Kalo pake Resik-V ini, saya sih berasanya lebih bersih dan kesat. Yang lebih menyenangkan lagi karena harganya terjangkau (cuma sekitar 18-20rb di supermarket sekitar BSD) dan yang penting saya gak direpotkan untuk rebus-rebus daun sirih lagi.

Semoga 5 botol Resik-V Godokan Sirih ini cukup untuk stok selama 6 bulan ke depan. Karena saya baru bisa pulang ke Indonesia saat anak-anak libur lebaran dan kenaikan kelas di bulan Juni nanti.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn