15 Tahun Bersama

15 Tahun Bersama

Sampai hari ini saya gak berhenti bersyukur setiap mengingat peristiwa 15 tahun lalu, dimana Masguh rela untuk melakukan akad nikah saat itu juga padahal kami belum siap apa-apa (mental dan finansial).

Kalimat wasiat almarhum bapak yang disampaikan  beberapa jam sebelum beliau pergi, kami laksanakan sebagai wujud bakti akhir. Alhamdulillah orangtua Masguh mengijinkan walo kami tau pasti berat untuk mereka. Kebayang gak kalau ada di posisi orangtua Masguh, ditelpon anaknya jam 2 pagi minta ijin untuk nikahin anak orang?

Padahal saat itu kami berdua baru kerja 3 tahun dan masih melanjutkan pendidikan masing-masing. Tidak punya tabungan, belum ada kendaraan, apalagi tempat tinggal.

Saya salut dengan keberanian Masguh yang langsung mengambil alih semua tanggung jawab atas hidup saya setelah kami menikah. Meski mami minta kami untuk tinggal di rumah bapak dulu sampai kami sanggup beli rumah sendiri, tapi Masguh memilih untuk mengontrak rumah mungil yang lokasinya tidak jauh dari rumah bapak.

rumah19

Foto diatas adalah rumah kontrakan pertama kami. Kebetulan saat lebaran tahun ini kami sempat lewat dan menunjukan rumah tsb ke anak-anak, supaya mereka paham bahwa kami memulai keluarga ini dari nol.

Kami tidak percaya hasil instan, buktinya popmi aja musti disiram air panas dulu untuk bisa dimakan, apalagi hidup? Prinsip kami sih tanpa keringat yang dikeluarkan, maka hal itu pasti bukan hak kami.

Kami ingin anak-anak mengetahui napak tilas perjuangan orangtuanya, supaya mereka menghargai apa yang kami miliki saat ini adalah wujud dari kerja keras dalam periode waktu sekian tahun. Bukan pemberian orang atau pun warisan dari keluarga.

Dulu tak pernah terbayang di benak saya dan suami, bisa memiliki rumah sendiri setelah 5 tahun ngontrak sana sini. Hanya modal niat, keringat dan nekat, nyatanya KPR yang harusnya 10 tahun bisa kami lunasi dalam waktu 5 tahun. Kami bersyukur gak harus jadi kontraktor lagi *smile*

rumah20

Setelah tinggal disitu 5 tahun, kami geser rumah yang memiliki cukup kamar untuk 2 anak. Ngutang rumah 10 tahun itu menyiksa loh … tapi kok ya gak kapok malah ngutang lagi hahahahaha. Alhamdulillah tahun ini tinggal setengah jalan untuk melunasinya.

Harapan saya dan suami seperti yang tertulis dalam pajangan dinding ruang keluarga pada foto di atas: Keluarga kami bisa tertawa dan selalu belajar, berdoa dan saling melindungi, memberi dan tumbuh bersama, mencintai dan bisa bertahan selamanya.

14thbersama

Menjalani akad nikah di depan jenazah Bapak, sungguh tak mudah.

Karena itu kami tidak pernah memiliki acara spesial untuk merayakan hari jadi pernikahan seperti pasangan lainnya. Gak masalah, selama kami bisa selalu bersama.

Seperti lirik lagu Justin Bieber – As Long As You Love Me, yang diunduh Fayra dalam henpon saya:

I’ll be your soldier,
Fighting every second of the day for your dreams, girl
I’ll be your Hova
You could be my Destiny’s Child on the scene, girl
So don’t stress, don’t cry
we don’t need no wings to fly
Just take my hand
As long as you love me
We could be starving, we could be homeless, we could be broke
As long as you love me
I’ll be your platinum, I’ll be your silver, I’ll be your gold

Happy 15 years anniversary, suamiku!

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

13 thoughts on “15 Tahun Bersama

  1. Selamat atas 15 tahun indahnya kebersamaan ya Jeng De. Perjuangan dan kasih yang menginspirasi tak hanya Rafa Fayra namun kami juga pembaca blog ini.
    Salam hangat

  2. Barakallah De… subhanallah… 15 tahun bukan waktu singkat tapi menjadi singkat ketika bersama orang yang kita sayangi yaa?? Semoga samara itu kian terwujud dalam keluarga De dan bisa menginspirasi kita semua. Thanks for sharing

  3. Terharuuuuu hiks..hiks…

    Semoga menjadi keluarga sakinah selamanya ya de.

    Hr mgg kmrn aku ke sevilla tp cuma sebentar, cuma mo ngasi kunci rumah ke agent trus buru2 ke bintaro jemput ortu yg lg manasik. Ntar kapan2 pas ke sevilla lg aku mampir deh ya.

  4. Mbakkkkkk…,, aq tercengang dgn blogmu, dari kisah hidup, pernah sakit TBC Tulang ( penyakit yg baru aq tau setelah baca blog mbak),, trus kesibukan2 mbak dikantor, bolakbalik tugas kluar kota n kluar negeri, masih dtambah skrng jualan online,, cinta kasih di keluarga kecil mbak.. Smuanya bnr2 contoh wanita indonesia yg tangguh, selalu bersyukur dlm keadaan apapun dan selalu ingat akan keluarga..,, salam semangat ya mbak.. Sehat sehat.. Thanks u menginspirasiii… Dan makasiii u bantu bisnis Gaba-Gaba ku…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *