Agustusan

Agustusan

Bersyukur banget tinggal di komplek yang warganya kompak dan selalu punya kegiatan keren, termasuk kegiatan selama bulan Agustus lalu dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71.

Berikut beberapa kegiatan yang saya dan Fayra ikuti:

BERBURU HARTA KARUN

image

Kegiatan ini khusus untuk anak-anak berusia 5-12 tahun. Panitia membuat beberapa pos yang harus dikunjungi peserta, dan memberikan tantangan yang berbeda di setiap pos tersebut. Ketika peserta berhasil menyelesaikan tantangan, ada hadiah berupa makanan kecil atau alat tulis yang bisa langsung dibawa oleh peserta.

Karena jarak antar pos cukup jauh, maka berburu harta karun dilakukan dengan naik sepeda.

Beberapa tantangan yang harus dilakukan anak2 untuk menaklukkan para “penjaga harta karun” diantaranya:

  • Tebak pesan rahasia
  • Susun puzzle Indonesia
  • Tebak gambar
  • Estafet gambar
  • Pesan berantai

Responnya sangat luar biasa. Anak-anak tertantang banget untuk menyelesaikan semua tugasnya. Mereka senang sekali loh.

Salut untuk tim kreatif lomba ini, kalian juara!

Sebenarnya selain Berburu Harta Karun, masih banyak lomba 17an standar seperti balap karung, lomba makan kerupuk, tarik tambang, dan lain-lain. Tapi karena bentrok dengan lomba tumpeng, saya tidak memantau dan mendokumentasikan kegiatan tersebut.

 

TUMPENG ANTAR RT

image

Seminggu sebelum acara, ibu-ibu heboh di grup WA membicarakan persiapan lomba tumpeng. Saya mendapat tugas untuk design kostum (apron). Beberapa ibu lain diberi tugas untuk belanja bahan ke pasar. Sementara untuk pembagian tugas masak per menu akhirnya dilakukan keroyokan. Setiap orang bebas mengusulkan akan memasak makanan apapun sebagai isi tumpeng, selama bersedia memasaknya.

Malam sebelumnya, beberapa orang ibu berkumpul di rumah saya untuk mengadon ramuan nasi 3 warna (merah-kuning-hijau) sampai jam 11 malam. Setelah diaron, ada 3 orang yang bertugas membawa pulang nasi tersebut untuk mengukusnya jam 4 pagi. Hape saya berkedip-kedip tepat jam 4, banyak ibu-ibu yang mengingatkan di WA grup supaya petugas tidak lupa mengukus nasi saat itu.

Jam 7 kami sudah berkumpul di rumah bu RW dengan masakan masing-masing. Saya dan 3 teman lain didaulat sebagai penghias tumpeng pada lokasi acara. Kami menyiapkan hiasan dari aneka sayur mayur dan melakukan simulasi tumpeng. Jam 11 semua peserta kumpul di depan lapangan futsal. Kami hanya diberi waktu 45 menit untuk menghias tumpeng. Ibu-ibu lain berkumpul di tenda sebelah meja lomba, dan memberikan yel-yel untuk menyemangati kami yang sibuk menghias tumpeng. Mendadak minder melihat hasil tumpeng dari 4 meja lawan. Kami cuma bisa pasrah terhadap keputusan dewan juri.

image

Kehebohan beberapa hari terakhir, rasa capek dan ngantuk karena begadang malam sebelumnya, terbayar lunas ketika diumumkan RT kami berhasil memperoleh juara ke 3!

Kami membuat tumpeng dengan bentuk kantor kelurahan yang sedang menyelenggarakan upacara bendera. Jajaran telur, udang dan perkedel menjadi peserta upacara. Nasi merah menjadi atap gedung, nasi kuning menjadi bangunan dan nasi hijau menjadi lapangan rumput. Kami juga menyiapkan tumpeng mini di piring untuk dicoba para dewan juri.

image

Terima kasih atas yel-yel supporter, transferan dana, kiriman lauk pauk, waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk meramaikan acara ini.

 

MALAM 17AN

image

Tepat tanggal 17 Agustus jam 7:30 malam, seluruh warga komplek berkumpul di lapangan futsal. Malam itu diselenggarakan acara tamah tamah, pengumuman pemenang seluruh lomba dan pembagian hadiah.

Saya diutus untuk menerima hadiah juara 3 lomba tumpeng. Alhamdulillah kami mendapat hadiah uang tunai senilai Rp 500rb.

 

PIKNIK SE-RT

image

Dengan uang tunai hadiah lomba tumpeng, ditambah uang sisa saweran untuk membuat tumpeng, uang kas arisan RT, ditambah lagi dengan uang konsumsi arisan bulan Agustus, diputuskan untuk menyewa bus yang akan digunakan ibu-ibu untuk piknik ke Cirebon sekalian penutupan arisan.

image

Selain membuat itinerary dalam bentuk image, saya juga diberi tugas untuk membungkus doorprize yang akan dibagikan ke seluruh peserta termasuk anak-anak yang dibawa ikut serta oleh ibunya. Alhamdulillah masih ada sisa dana yang bisa dialokasikan untuk membeli hadiah, perkakas dapur dan alat makan harga murah meriah. Yang penting semua kebagian. Fayra dengan jiwa seni yang overload, membantu saya menuliskan nomor pada bungkus kado serta kocokannya. Jadi kelihatan keren deh!

Semua peserta diminta menggunakan pakaian dengan warna ungu atau pink. Tak disangka, ternyata bus yang datang pun warna kursi dan tirainya juga bernuansa yang sama. Mecing loh.

image

Pemberhentian pertama, kami sarapan di Empal Gentong H. Apud. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Cirebon Waterland – Ade Irma Suryani. Selain kolam renang, restoran dan aneka mainan untuk anak-anak, tempat ini juga menyediakan bungalow untuk wisatawan yang bermalam. Jajaran rumah kayu di bibir pantai ini dibuat ala-ala resort pulau Maladewa. Yang membedakan tentu warna airnya. Di Cirebon tidak sebiru air laut di Maldives.

image

Puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju Keraton Kasepuhan Cirebon. Kami sholat dzuhur di Masjid Sang Cipta Rasa yang lokasinya tidak jauh dari Keraton. Kemudian kami berhenti di Nasi Jamblang Bu Nur untuk makan siang. Antriannya lumayan panjang. Tapi demi blepotan cumi hitam yang lezat, kami dengan rapi mengikuti barisan antrian.

image

Acara trip ini ditutup dengan mengunjungi pusat batik Trusmi dan toko oleh-oleh Daud. Kami tiba di BSD lagi sekitar jam 11 malam. Para suami sudah berkumpul di sekitar lapangan futsal menanti kedatangan bus yang membawa istri dan anak mereka.

Banyak banget ya kegiatan agustusan di komplek kami. Capek tapi seru.

Semoga tahun depan jajaran panitia bisa menyelenggarakan kegiatan yang lebih keren lagi. Dan para warganya tetap kompak selalu.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Simple Brownis

Simple Brownis

Ibu-ibu pasti repot banget kalo pagi kan yah?

Ini saya share resep brownis yang gampang dibuatnya, dari persiapan bahan sampai kue matang cuma membutuhkan waktu kurang dari 5 menit, dan tidak banyak cucian piring kotornya.

image

 

Resep Simple Brownis

Bahan:
1 telur
1 sdm terigu
2 sdm coklat bubuk
2 sdm minyak goreng
4 sdm gula pasir

Cara:
– Campur jadi satu dalam mug/cangkir/mangkok kecil

– Aduk rata pakai garpu

– Masukkan ke dalam microwave dgn waktu 1 menit 40 detik

– Brownis siap disajikan

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Tempat Jogging Asyik di BSD

Tempat Jogging Asyik di BSD

Dalam rangka mendukung Hari Olahraga Nasional yang jatuh tepat tanggal 9 September, mari kita apdet blog ini dengan kegiatan olahraga yang saya buat kategori khususnya di sini.

3 tahun terakhir, saya berusaha istiqomah untuk melakukan olahraga murah meriah:

  • 2-3x seminggu
  • Jalan kaki @5KM
  • Kecepatan (pace) 10-12 menit per KM

I’m not a runner, I’m just a HAPPY WALKER

Pernah mencoba pace <10 menit, akibatnya tulang belakang ngilu. Dokter memang menyatakan saya gak boleh lari sih, tulang cangkokan saya gak bisa kena guncangan atau hentakan. Jadi saya direkomendasikan untuk jalan cepat saja.

Kalau dulu saat masih kerja kantoran saya selalu jogging malam di Monas atau di ruang gym kantor bersama teman-teman Smartfren Runners, sekarang saya jogging pagi sepulang dari antar anak ke sekolah. Supaya tidak jenuh, saya melakukannya berpindah-pindah di beberapa tempat yang asyik.

Tempat Jogging di BSD

    • TAMAN KOTA 1 BSD CITY

Semua orang BSD pasti tau lokasi Taman Kota. Di tempat ini lah warga BSD melakukan olahraga gratisan. Mulai dari lari, jalan cepat, Tai chi, senam ala Zumba, sampai yang sekedar memainkan berbagai alat yang tersedia di sini.

image

Enaknya di Taman Kota, jongging track nya dibuat pas 1 putaran = 1 KM. Sayangnya gak terlalu lebar sih, jadi kalo ada yang jogging sambil ngobrol dengan teman/pasangan … trus kita berpas-pasan dengan mereka, maka harus ada yang mengalah minggir di luar jalur.

Enaknya di Taman Kota, banyak pepohonan besar yang rindang. Jogging 5 putaran tidak akan berasa kehabisan napas. Tapi untuk teman saya yang alergi gigitan nyamuk, tidak bisa olahraga di sini karena kulitnya sensitif dengan nyamuk di pepohonan rindang. Alhamdulillah saya belum pernah digigit nyamuk di Taman Kota, mungkin karena kostum olahraga yang serba tertutup.

image

Di Taman Kota 1 ini juga tersedia toilet yang dijaga oleh 2 orang ibu yang rajin membersihkan dalamnya. Dengan membayar 2ribu, kita bisa menggunakan toilet dengan air berlimpah.

Parkir kendaraan yang untung-untungan sih. Kadang kalau penuh, terpaksa kita parkir di pinggir jalan yang agak jauh dari pintu gerbang. Atau kita bisa juga parkir kendaraan di halaman komplek sekolah Al Azhar BSD. Masuk ke Taman Kota bisa melalui jembatan gantung dari pintu arah Al Azhar.

    • THE GREEN

Sebenarnya ini salah satu cluster di dalam BSD City yang lokasinya tidak jauh dari pintu tol terakhir. Saat berada di dalam cluster ini, kita seperti berasa ada di luar kota … bukan di Jabodetabek.

image

Saya parkir kendaraan di halaman parkir Sport Center The Green. Lalu saya menyebrang jalan dan lanjut keliling danau buatan, menyusuri pinggiran sungai, melewati beberapa pintu gerbang cluster kecil di dalam The Green, sampai akhirnya kembali ke danau.

1 putaran = 1,8 KM

Enaknya jogging di The Green ini pemandangannya OK, banyak teman jogging yang berpas-pasan, lintasan naik turun tapi kondisi aspal mulus. Bonusnya kita bisa menikmati suara air yang mengalir di sungai, kicauan burung dari atas pepohonan dan suara jangkrik dari balik rerumputan.

    • THE BREEZE

Saya mulai jogging di The Breeze karena dikasih tau oleh salah satu tetangga yang memang sudah rutin ke sini sebelumnya. Kebetulan kalo antar Fayra ke sekolah, pulangnya saya selalu melewati tempat ini. Jadi lumayan lah habis nganter Fayra, belok dulu ke sini dan menghabiskan waktu 1 jam untuk keringetan.

image

Biasanya saya parkir di halaman Ranch Market atau di lahan parkir belakang. Saya start dari depan kios Bodyshop, lurus ke arah ATM Center dan turun ke bawah menyusuri track yang nantinya akan tembus ke dekat jembatan jalan raya kemudian belok kiri arah ke danau.

image

1 putaran itu = 1,3 KM

Kadang dari depan danau, saya menyebrang ke kantor Marketing Sinarmas Land dan ambil ke kanan menyusuri beberapa gedung perkantoran sampai nanti bertemu Ranch Market.

1 putaran besar ini = 1,8 KM

Enaknya di The Breeze masih relatif sepi. Kalau hari kerja, saya jarang berpas-pasan dengan orang lain. Paling hanya mereka yang jalan dari parkiran menuju sebuah tempat gym di dalam lingkungan The Breeze.

Fayra paling suka diajak ke sini, karena bisa bermain air mancur dan melihat kawasan angsa dalam danau The Breeze.

    • TANDON AIR CIATER

Lokasi Tandon Air Ciater ini tidak jauh dari komplek rumah saya. Karena relatif baru selesai dibangun, jadi belum banyak orang BSD yang tau tempat ini.

image

Saya diajak ke sini oleh tetangga-tetangga kece. Sebagian dari mereka suka jogging ke sini, sebagian lain menjadikan lokasi ini sebagai tujuan akhir dari rute sepeda-an.

1 putaran mengelilingi tandon air = 0,8KM.

Sayangnya belum banyak pohon besar di sini. Semakin siang, mataharinya makin gonjreng. Baru 3-4 putaran, mata saya lelah karena terus mengernyit meski sudah menggunakan kacamata hitam. Belum lagi peluh yang membanjiri pakaian saya.

Gak bisa deh kalo ke sini setelah antar anak sekolah. Musti ke sini jam 6 pagi supaya bisa mencapai 5-6 putaran (5KM) tanpa kepanasan. Atau jogging sore sekalian (jam 4 sore), pulang dari menjemput anak sekolah.


Alhamdulillah bonus tinggal di BSD yah.

Eh tapi selain 4 tempat di atas, tak jarang saya melakukan jogging di komplek rumah sendiri atau menyusuri sungai di pinggir komplek yang tembus ke kampung belakang.

Sayangnya saya pernah dikejar anjing di blok C komplek rumah, dan dikejar soang (angsa berleher panjang) di kampung belakang. Kalau tidak ada teman jogging, saya memilih untuk jogging di 4 tempat itu saja.

Ada penduduk BSD yang bisa merekomendasikan tempat jogging asyik lain di seputaran BSD juga?

Kalau ada yang liat saya di tempat2 itu, colek-colek yaaaa

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
I’m a Mom

I’m a Mom

image

No matter how old you are,
how strong you are,
how much money you have,
there is a relationship in which you unconditionally lose.

The one who loves more is always the weaker one.

image

My kids are like that to me.

More than the food I eat,
I’m more full when my kids eat.

A strange and mysterious being.

I am a mom

 

 

 

 

 

(Quote from Angry Mom drama)

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Kita Di Sosial Media

Kita Di Sosial Media

Saat pertama ngeblog di akhir tahun 2003, bisa dibilang itu langkah awal wujud eksitensi saya di dunia maya. Setelah itu saya bergabung dalam forum komunitas yang bergerak dari mailing-list kemudian wadahnya berubah menjadi bentuk web.

Kemudian dunia maya ini disebut sebagai sosial media karena menjadi tempat interaksi sosial dan berbagi informasi. Dapat diakses tidak hanya melalui komputer meja tetapi sudah sampai komputer tangan alias smartphone. Berbagai aplikasinya pun bermunculan mulai dari Friendster, Facebook, Twitter, Instagram, Path, Snapchat, Youtube, dll. Saya pun mencoba mengikuti perkembangan teknologi dengan menginstal dan aktif di beberapa sosial media tersebut.

Di sisi lain saya tetap berusaha istiqomah menjaga blog ini dengan selalu update tulisan baru. Gak gampang loh berusaha awet ngeblog sampai lebih dari 10 tahun gini. Kebanyakan blog angkatan saya udah pada mati suri tuh karena yang punya alias penulis blognya lebih memilih eksis di sosial media lain.

Sempat ada masa di mana saya terserang rasa malas menulis blog karena khawatir dengan pembaca. Reaksi pengunjung blog memang susah diprediksi. Kadang mereka gak komentar langsung di postingan, tapi mengirim pesan japri (via email, WA, dll) untuk menanggapi tulisan saya.

Komentar negatif sudah pasti saya terima juga.

Atas cerita perjuangan saya melawan penyakit TBC tulang, ada yang meninggalkan pesan “kasian yah masrafa, udah jelek eh punya emak penyakitan pula

Di postingan resep Udang Gulung, ada yang japri berkomentar “kasian amat anak lo cuma dikasih mie instan. Cuma beda bentuk aja ini mah

Setiap saya sharing cerita perjalanan, pasti ada yang tanya “kerjanya apa sih, mba. Enak banget jalan-jalan mulu

Saat berbagi ide menata rumah dengan menampilkan foto-fotonya, ada aja yang bilang “pamer kekayaan banget sih

Catatan kegiatan olahraga, dikatakan “pencitraan hidup sehat banget sih mbak nya”

Lucu yaaa

image

Saya melihat sekarang makin banyak orang yang berasa malaikat, sibuk mencatat kejelekan orang lain. Gak sedikit yang berasa macam Tuhan, sibuk menghakimi postingan orang.

Setiap mau nulis atau posting foto, saya kadang mikir “ntar dianggap atau dikomentarin apa yah?

Manusiawi kan yah.

Tapi lama-lama saya sadar, kok saya ribet sendiri mikirin omongan orang lain. Padahal tidak semua orang beranggapan negatif, ada juga kok yang bilang mereka merasa terbantu dengan postingan saya.

Niatnya kan berbagi, syukur-syukur kalo bisa memotivasi atau menginspirasi orang lain.

Kalo ada yang merasa terintimidasi atau tersaingi, ya maaf aja. Anggap pelajaran bagi saya supaya merubah gaya bahasa penulisan yang tidak berkesan pamer atau sombong.

image

Niat kita menulis memang cuma Allah yang tau. Kita bisa menghapus postingan kita di sosial media, tapi ingat juga kalau kita tidak bisa menghapus internet history itu dari Allah.

Sekarang tinggal merubah pola pikir setiap akan posting, bertanya dalam hati “apakah postingan ini bisa bermanfaat bagi orang lain dan menjadi ladang amal kita?

Yang pasti saya menulis untuk mencurahkan isi hati. Saya ingin saat saya membaca kembali postingan lama, saya tidak akan merasa malu sendiri. Apalagi kalo sampai dibaca oleh anak dan cucu nanti.

Tidak perlu menjadikan sosial media sebagai ajang keluh kesah atau gerutuan terhadap masalah yang sedang dihadapi. Tidak semua hal harus kita bagi, simpan sebagian sebagai rahasia diri.

image

Setuju sama kak Injul yang menulis bahwa postingan di sosial media, sangat mencerminkan tingkat kedewasaan kita. Tidak hanya konten (foto dan gaya bahasa) yang kita unggah, tapi reaksi kita terhadap postingan orang lain juga bisa menggambarkan seperti apa diri kita sesungguhnya. Apakah kita tulus menulisnya, atau kita hanya ingin punya jatidiri yang berbeda di sosial media. Itu pilihan kita, dan tanggung jawab kita.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn